Misteri Terowongan Hizbullah yang Membuat Takut Militer Israel

3 hours ago 7

Para pelayat membawa peti mati lima Hizbullah yang syahid dalam serangan Israel dalam beberapa hari terakhir, selama prosesi pemakaman mereka di kota selatan Nabatieh, Lebanon, Ahad, 2 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Periode pasca-perjanjian penghentian permusuhan antara Lebanon dan Israel pada November 2024 tidak berhasil memberikan stabilitas apa pun di Lebanon.

Hal ini karena Israel terus melanggar perjanjian dengan dalih mengejar anggota Hizbullah dan upaya untuk membangun kembali kekuatannya.

Pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata tidak hanya terbatas di selatan Lebanon, tetapi juga meluas ke timur negara itu dan pinggiran selatan ibu kota Beirut, serta di daerah-daerah yang dianggap sebagai kubu utama Hizbullah. Hal ini terlihat pada Selasa kemarin dengan pemboman kamp pengungsi Palestina Ain al-Hilweh.

Jumlah total pelanggaran yang dilakukan tentara Israel sejak perjanjian mulai berlaku mencapai sekitar 4.500 pelanggaran, menurut statistik tentara Lebanon pada September lalu.

Senjata Hizbullah

Meskipun ada tuntutan untuk menyerahkan senjatanya, Hizbullah tetap mempertahankan narasi perlawanan dan berupaya melakukan pemulihan besar-besaran terhadap sumber daya militer dan organisasinya, menurut beberapa laporan pers.

Dalam pernyataannya pada Juli lalu yang berjudul "Surat Terbuka untuk Tiga Presiden dan Rakyat Lebanon", partai tersebut menegaskan hak yang sah untuk melawan pendudukan dan agresi.

Partai tersebut menekankan penolakannya terhadap setiap usulan yang bertujuan untuk melucuti senjata perlawanan, dengan pertimbangan bahwa pembahasan mengenai masalah ini dalam situasi saat ini menguntungkan musuh Israel dan rencananya di kawasan tersebut.

Pada akhir Oktober lalu, surat kabar Wall Street Journal menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa "Hizbullah telah mulai membangun kembali persenjataan militernya dan menata kembali barisannya".

Menurut laporan tersebut, penilaian intelijen menunjukkan bahwa Hizbullah menyimpan rudal, sistem anti-tank, dan artileri berat, dan beberapa pengiriman diduga dilakukan melalui jalur penyelundupan Suriah dan pelabuhan laut Lebanon.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |