Kinerja Indosat (ISAT) Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Ekonomi

6 hours ago 1

Sepanjang 2024 lalu, trafik data mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2 persen (YoY), mencerminkan tingginya permintaan terhadap layanan Indosat.

 MNC media)

Kinerja Indosat (ISAT) Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Ekonomi (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) mencatatkan pendapatan sebesar Rp55,9 triliun di sepanjang 2024 lalu, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp4,9 triliun.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 38 persen dibanding realisasi pendapatan dan laba Perseroan pada periode sama di 2023 lalu.

"Pertumbuhan tersebut berhasil kami capai di tengah kondisi industri yang cukup menantang, dan dengan persaingan pasar yang juga semakin ketat," ujar President Director and Chief Executive Officer ISAT, Vikram Sinha, dalam keterangan resminya, Selasa (11/2/2025).

Vikram mengakui bahwa momen 2024 lalu merupakan periode yang penuh tantangan, dengan daya beli masyarakat yang juga cukup menantang.

Meski demikian, menurut Vikram, pihaknya berhasil mempertahankan tren kinerja yang kuat, sebagai bukti komitmen Perseroan untuk terus memberikan nilai maksimal kepada pemangku kepentingan. 

Vikram menjelaskan, di sepanjang 2024 lalu pihaknya berhasil menavigasi pertumbuhan pendapatan hampir 10 persen, yang dikontribusikan dari bisnis seluler dan pertumbuhan eksponensial di sektor MIDI, yang datang dari meningkatnya permintaan atas Layanan IT.

Tak hanya itu, capaian EBITDA juga tumbuh lebih cepat dibanding pendapatan, dengan meningkat 10,2 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp26,4 triliun, dan dengan EBITDA margin mencapai 47,2 persen.

"Peningkatan ini mencerminkan tingkat efisiensi Indosat dalam mengubah pendapatan menjadi profitabilitas yang berkelanjutan," ujar Vikram.

Capaian kinerja keuangan dan operasional yang solid tersebut, dikatakan Vikram, juga sekaligus menegaskan komitmen Perseroan untuk terus mendorong kemajuan ekosistem industri telekomunikasi di Indonesia.

Sepanjang 2024 lalu, trafik data mengalami lonjakan signifikan sebesar 12,2 persen (YoY), mencerminkan tingginya permintaan terhadap layanan Indosat.

Guna mengakomodasi pertumbuhan ini, Perseroan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000, demi memastikan pengalaman pelanggan yang mulus dan unggul.

Peningkatan jaringan yang signifikan ini diklaim Vikram telah berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat yang menggunakan merek IM3 dan Tri, yang berkontribusi pada kenaikan 6,6 persen, sehingga menghasilkan peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi mendekati Rp40 ribu.

"Pencapaian ini menegaskan keberhasilan strategi Go-to-Market kami dan memantapkan komitmen Perseroan dalam menghadirkan pengalaman digital yang mengesankan," ujar Vikram.
 
Sementara, pada Triwulan IV-2024, lanjut Vikram, Indosat melalui brand IM3, telah menghadirkan layanan pascabayar terbaru dengan sentuhan premium, yang diberi nama IM3 PLATINUM.

Layanan premium ini menghadirkan sentuhan baru di dunia telekomunikasi dengan memadukan kecerdasan artifisial (AI) dan interaksi personal dalam satu layanan: Platinum Experience.

Lebih dari itu, Indosat juga menghadirkan terobosan produk dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringan, untuk memastikan konektivitas unggul dan layanan terbaik di seluruh Indonesia.
 
"Sebagai bagian dari transformasi ini, kami menjalin kemitraan strategis dengan Nokia untuk memperluas jaringan 4G dan 5G, memanfaatkan optimasi berbasis AI guna meningkatkan cakupan dan efisiensi," ujar Vikram.

Dengan didukung teknologi radio multiband dan solusi baseband dari Nokia, Indosat menghadirkan jaringan yang lebih cerdas dan adaptif, guna memperkuat komitmen dalam memanfaatkan teknologi AI terkini untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

Transformasi berbasis AI ini didukung oleh investasi signifikan, di mana pada 2024 lalu, nilai belanja modal (capital expenditure/Capex) Indosat mencapai Rp9,937 triliun, dengan 82,7 persen dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler, guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat terhadap layanan digital berbasis AI. 
Sisa belanja modal kemudian dialokasikan untuk MIDI dan IT demi memperkokoh posisi Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis AI (AI-Native TelCo).

"Dengan mengintegrasikan AI di setiap lini operasional dan menjalin kolaborasi yang berakar pada semangat gotong royong, semakin cepat kami mencapai tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia," ujar Vikram.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |