Khotbah Jumat: Muharram Momentum Kuatkan Sisi Kemanusiaan

2 weeks ago 19

 Muharram Momentum Kuatkan Sisi Kemanusiaan

Khotbah Jumat: Muharram Momentum Kuatkan Sisi Kemanusiaan (Ilustrasi/Okezone)

JAKARTA - Muharram termasuk salah satu bulan suci. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah sholeh. 

Selain itu, sebagai bulan suci, Muharram bisa menjadi pengingat mengenai nilai kemanusiaan. Pasalnya, banyak perisitwa penting pada Muharram mengandung pesan mengenai kemanusiaan. 

Karena itu, Muharram bisa menjadi momen untuk meningkatkan spiritual maupun aspek sosial bagi umat Islam. 

Berikut petikan khotbah Jumat mengenai menguatkan kemanusiaan pada Ramadhan, sebagaimana melansir laman NU, Jumat (18/7/2025): 

Khutbah I

   إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ۝١٣   

Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah  

Menjadi sebuah kewajiban bagi khatib untuk berwasiat takwa saat menyampaikan khutbahnya. Oleh karena itu mari kita senantiasa menguatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa dan berupaya sekuat jiwa dan raga untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.   

Dengan ketakwaan yang kuat dalam diri kita, maka insya Allah kita mampu beragama dan mengaplikasikan nilai-nilai dalam agama sebagai wujud ibadah karena memang misi utama kita hidup di dunia adalah untuk beribadah. Aplikasi nilai-nilai agama tersebut bisa kita lakukan dengan saling menghormati sesama manusia karena derajat kemanusiaan lebih tinggi dibanding keberagamaan.   
Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah 

Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan:   

 النَّاسُ صِنْفَانِ: إِمَّا أَخٌ لَكَ فِي الدِّينِ، أَوْ نَظِيرٌ لَكَ فِي الْخَلْقِ   

Artinya: "Manusia itu ada dua kelompok, jika dia bukan saudaramu dalam seagama, maka dia adalah saudaramu dalam kemanusiaan."   

Kalimat bijak ini menggambarkan agama tidak bertentangan dengan persaudaraan dan kemanusiaan. Bahkan, agama adalah esensi dari kemanusiaan itu sendiri. Yang bertentangan dengan kemanusiaan justru adalah keberagamaan sebagian orang yang memilah keberagamaan menurut kepentingannya sendiri. Mereka menjadikan agama sebagai legitimasi.    

Kita perlu menyadari dalam kehidupan bermasyarakat, kita akan selalu hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda agama, suku, ras, maupun budaya. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk hidup dengan akhlak mulia. Salah satu prinsip luhur Islam adalah menghargai kemanusiaan, bahkan terhadap orang yang berbeda keyakinan dengan kita.   

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |