Kemenperin menilai Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi jika kebijakan relaksasi impor produk jadi dicabut.
Kemenperin Yakin PMI Manufaktur RI Bisa Lebih Tinggi Jika Relaksasi Impor Dicabut. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi jika kebijakan relaksasi impor produk jadi dicabut.
Selain itu, juga perlu kebijakan-kebijakan yang strategis dan pro-bisnis mengingat industri manufaktur menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jadi, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, perlu adanya kebijakan dan stimulus yang dapat merangsang para pelaku industri kita untuk lebih bergeliat dalam menjalankan usahanya," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangan resminya, Senin (3/2/2025).
Beberapa kebijakan tersebut, antara lain perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), penguatan P3DN, evaluasi relaksasi kebijakan impor, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri.
Kebijakan-kebijakan ini akan menjaga kebutuhan bahan baku, peningkatan investasi dan ekspor, mendongkrak daya saing sektor industri, hingga mengoptimalkan produk lokal di pasar domestik.
"Para pelaku industri penerima HGBT, banyak yang mengapresiasi kebijakan Bapak Presiden Prabowo terkait perpanjangan program HGBT. Sementara itu, realisasi pencabutan kebijakan relaksasi impor masih ditunggu para pelaku industri," ujar Febri.