Kemenag Ingatkan Mahasiswa Lintas Agama Ihwal Nasihat Gus Dur

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan para mahasiswa lintas agama untuk meneladan sosok KH Abdurrahman Wahid. Mantan presiden RI yang akrab disapa Gus Dur itu mengajarkan, kebaikan tidak mengenal batas agama maupun suku.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Amien Suyitno mengatakan, generasi muda harus menjadi pribadi yang membawa manfaat bagi sesama dan lingkungan sekitar, tanpa memandang perbedaan keyakinan. Hal itu disampaikannya kepada seluruh peserta Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) 2025.

“Saya ingin mengutip pesan Gus Dur: tidak penting apa agamamu dan sukumu. Jika kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah bertanya apa agamamu,” ujar saat membuka Akimnas 2025 di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Amin juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

“Teruslah menjadi manusia yang bermanfaat, karena semua yang kita lakukan akan selalu meninggalkan jejak,” ucapnya.

Menurut Suyitno, mahasiswa peserta Akminas disiapkan menjadi calon pemimpin masa depan yang mampu mengelola keberagaman. Kepemimpinan, kata dia, bukan hanya lahir dari keseragaman, melainkan tumbuh dari kemampuan mengelola perbedaan.

“Ada filosofi yang mengatakan, yang sama jangan dibeda-bedakan, yang berbeda jangan disama-samakan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Sahrion, menuturkan bahwa Akminas 2025 dilaksanakan dalam dua tahap, yakni daring dan luring. Tahap daring telah digelar beberapa hari sebelumnya, sedangkan tahap luring berlangsung pada 8-11 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 1.192 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia, mencakup Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setelah melalui seleksi administratif, penilaian komitmen, serta peninjauan potensi kepemimpinan, terpilih 100 mahasiswa terbaik untuk mengikuti tahap luring di Jakarta.

“Seribu seratus sembilan puluh dua mahasiswa lintas agama ini menjadi representasi semangat kepemimpinan nasional yang mencerminkan keberagaman agama, budaya, dan daerah,” jelas Sahiron.

Ia menjelaskan, Akminas bukan sekadar forum pelatihan kepemimpinan, melainkan juga ruang kolaboratif lintas iman dan lintas kampus untuk menumbuhkan nilai-nilai kemandirian, toleransi, dan moderasi beragama di kalangan mahasiswa.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Agama adalah rumah bersama bagi seluruh umat, tempat di mana moderasi, kerukunan, dan semangat kebangsaan tumbuh berdampingan,” ujarnya.

Akminas 2025 mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban untuk Indonesia Emas 2045.” Tema ini, kata Sahrion, mencerminkan semangat menyiapkan generasi muda yang tangguh, berintegritas, berwawasan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |