Kapolda Jabar Sebut Demo Anarkis di Bandung Terstruktur, Sistematis dan Masif

3 hours ago 3

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengungkapkan 42 orang ditetapkan sebagai tersangka pengerusakan fasilitas dan penghasutan di media sosial saat demonstrasi akhir Agustus kemarin. Ia menyebut kelompok anarkis yang diamankan memiliki jaringan dengan kelompok anarkis di luar negeri bahkan mendapatkan pendanaan, Selasa (16/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengungkapkan aksi demonstrasi anarkis di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung dan sekitarnya beberapa waktu dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Para pendemo anarkis diketahui terlibat dalam jaringan anarkis internasional dan mendapatkan pendanaan.

"Kesimpulannya unjuk rasa yang terjadi pada kurun waktu beberapa waktu yang lalu dari mulai tanggal 29 dan seterusnya sampai tanggal 3 (September) itu adalah dalam kategori yang terencana, terstruktur dan cukup masif," ujar Rudi, belum lama ini.

Ia menuturkan para pendemo anarkis tersebut terkait dengan kelompok anarkis lainnya di wilayah Indonesia termasuk jaringan internasional. Kapolda Jabar menyebut para pendemo memiliki keterlibatan jaringan anarkis internasional dan mendapatkan pendanaan hingga puluhan juta.

Di samping itu, ia menyebut para pendemo anarkis melakukan penghasutan di media sosial dengan menggunakan akun blackblokzone. Mereka akhirnya berhasil menghasut masyarakat yang banyak dari kalangan pelajar. "Simpatisan juga banyak, termasuk remaja, mungkin pelajar dan yang lainnya, yang sudah disusupi," kata dia.

Kapolda mengatakan sebanyak 42 orang pendemo anarkis berhasil ditangkap. Mereka ditangkap di berbagai wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Jawa Timur hingga ke wilayah Sulawesi. Ia menyebut para pelaku memiliki peran sebagai penghasut, pelaku yang terhasut dan mereka yang melakukan perusakan, pembakaran fasilitas hingga membuat korban polisi cedera dan luka.

"Mereka sudah menghujani dengan batu dan bom molotov serta petasan dan benda-benda keras lainnya. Semua ini dan berakhir sampai menjelang pagi hari," kata dia, Selasa (15/9/2025).

Dengan kondisi tersebut, ia menuturkan petugas pun mengamankan 156 orang pendemo dan 42 orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan selebihnya telah dibebaskan.

Kapolda menyebut para pelaku pun diketahui terlibat dalam pembakaran pos polisi di Gentong Tasikmalaya dan lainnya serta pembakaran bendera merah putih. Mereka diamankan di wilayah Jawa Barat dan Sulawesi serta Jawa Barat. "Ini semua sudah direncanakan. Benar-benar ini sudah direncanakan," kata dia.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |