Kacau! Alat Monitor Gempa dan Peringatan Dini Tsunami di 10 Daerah Ini Rusak dan Dicuri

2 months ago 29

Kacau! Alat Monitor Gempa dan Peringatan Dini Tsunami di 10 Daerah Ini Rusak dan Dicuri

Alat monitor gempa rusak dan dicuri

JAKARTA - Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkap telah terjadi 10 wilayah kasus pencurian dan pengrusakan alat monitor gempa dan peringatan dini tsunami yang dikelola oleh BMKG sepanjang 2015-2025 di sejumlah wilayah Indonesia. Menurutnya wilayah terbanyak terjadi di Sidrap, Sulawesi Selatan dan Garut, Jawa Barat.

"Dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak 2015 telah terjadi setidaknya sebanyak 10 kali kasus pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami yang dikelola BMKG," kata Daryono dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2025)

"Tahun 2015 di Cisompet, Garut, Jawa Barat (2 kali); Pada tahun 2017 di Muara Dua, Sumatera Selatan; tahun 2018 di Manna, Bengkulu; tahun 2022 di Indragiri Hilir, Riau; tahun 2022 di Kluet Utara, Aceh Selatan; tahun 2022 di Sorong, Papua Barat; tahun 2022 di Jambi; tahun 2022 di Sausapor, Tambrauw, Papua Barat; tahun 2024 di Pulau Banyak, Aceh Singkil; dan tahun 2025 di Sidrap, Sulawesi Selatan (4 kali)," imbuhnya.

Daryono mengatakan kasus terbaru pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada 12 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 WITA. 

"Dalam kejadian ini, pencuri mengambil sebanyak 6 unit aki yang digunakan untuk menghidupkan sensor seismograf serta 2 unit panel surya yang terpasang di atas bangunan shelter stasiun SPSI (Sidrap-Indonesia). Ini merupakan kasus ke-4 kalinya pencurian dan perusakan peralatan BMKG terjadi di lokasi yang sama," ucapnya.

Daryono menyebut kejadian kali ini, pencuri bahkan membongkar bangunan shelter, masuk ke dalamnya, dan mengambil seluruh baterai (aki) yang berfungsi sebagai sumber daya utama bagi stasiun monitoring gempa. Akibatnya, BMKG terpaksa mencabut seluruh peralatan yang tersisa, termasuk sensor, digitizer, dan peralatan komunikasi, untuk menghindari kerugian lebih besar.

Daryono menjelaskan wilayah ini secara tektonik merupakan daerah rawan gempa karena berada di jalur patahan aktif Sesar Walanae. Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), Sesar Walanae di Sulawesi Selatan bukanlah sesar mikro, melainkan sesar regional yang dapat memicu gempa hingga magnitudo Mw7,1.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita nasional lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |