Pemerintah berencana mengonversi 2 juta hektare (ha) lahan karet yang tak produktif menjadi areal perkebunan sawit.
Pemerintah berencana mengonversi 2 juta hektare (ha) lahan karet yang tak produktif menjadi areal perkebunan sawit. (Foto: iNews Media Group)
IDXChannel - Pemerintah berencana mengonversi 2 juta hektare (ha) lahan karet yang tak produktif menjadi areal perkebunan sawit. Rencana ini pun mendapatkan respons dari Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo).
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumatera Utara, Edy Irwansyah mengatakan, rencana konversi lahan tersebut bakal mematikan industri karet nasional. Dia menilai, penyusutan luas lahan karet sebagai penyangga utama dari sisi hulu berpotensi mengancam ekosistem industri karet.
Edy menyebut, pabrik pengolahan karet akan tutup karena kesulitan bahan olah karet (bokar). Pada gilirannya hal tersebut berdampak pada PHK di industri dan petani lokal akan menjadi miskin. Akhirnya, posisi Indonesia sebagai salah satu produsen karet alam terbesar di dunia akan kehilangan posisi strategis globalnya.
Menurut Edy, konversi lahan secara masif akan mengurangi ketersediaan bokar dari petani dan perusahaan perkebunan, yang selama ini menjadi sumber utama pasokan untuk pabrik.
"Semua pabrik dalam posisi rentan. Jika pabrik-pabrik ini tutup permanen, maka seluruh rantai pasok dari petani hingga industri hilir akan terputus, menghentikan aktivitas ekonomi yang telah berlangsung selama puluhan tahun," kata Edy, Kamis (3/7/2025).