JAECOO J5 EV Bidik Pasar Peminat EV dengan Desain SUV

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAECOO Indonesia resmi mengumumkan harga JAECOO J5 EV. SUV listrik pabrikan asal China ini di Tanah Air dengan harga mulai Rp249 juta untuk varian Standard dan Rp299 juta untuk varian Premium (OTR Jakarta). Harga ini khusus untuk 1.000 pemesan pertama.

"Kami akan umumkan harga berikutnya setelah nanti 1.000 pemesan itu terpenuhi," kata Mohamad Ilham Pratama, Head of Marketing JAECOO Indonesia saat ditemui usai peluncuran di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Peluncuran ini menandai langkah elektrifikasi JAECOO di Indonesia, dengan menawarkan SUV listrik di kategori B-Class EV SUV, tapi dipasarkan di rentang harga A-Class, Menurut Head of Product JAECOO Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto, J5 EV hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen Indonesia yang ingin beralih ke mobil listrik tanpa meninggalkan gaya SUV.

“Fokus kami adalah untuk orang-orang yang ingin punya EV tapi tetap menginginkan bentuk SUV. Karena itu kami berikan harga yang sangat affordable agar bisa diterima banyak kalangan,” ujar Ryan saat ditemui usai peluncuran di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ryan menambahkan, karakter SUV yang kuat menjadi keunggulan utama J5 EV dibanding banyak EV lain yang berdesain mungil dengan ground clearance rendah. “Desain SUV-nya, ground clearance yang tinggi, dan kabin lega membuat mobil ini bisa diajak ke berbagai medan tanpa khawatir mentok. Ini cocok dengan selera konsumen Indonesia yang memang lebih suka mobil SUV,” kata dia.

Lebih lanjut, Ryan menjelaskan bahwa peluncuran versi listrik menjadi langkah awal untuk memperkenalkan jajaran New Energy Vehicle (NEV) JAECOO di Indonesia.

“Model J5 memang punya banyak varian di luar negeri, dari bensin hingga hybrid. Tapi kami mulai dari versi EV dulu untuk melengkapi lini kendaraan kami di Indonesia. Seperti yang kita tahu, kami sudah punya plug-in hybrid, kami punya ICE, san ini untuk melengkapi new energy vehicle kami dengan mobil EV,” katanya.

Ia juga membuka peluang kehadiran varian hybrid di masa depan, tergantung permintaan pasar di Indonesia.