Komponen terbesar ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, namun pertumbuhannya 4,94 persen. Distribusi konsumsi rumah tangga mencapai 54,04 persen.
Intip Tren Angka Pertumbuhan Ekonomi Selama 10 Tahun Terakhir (FOTO:MNC Media)
IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan perlambatan yang cenderung tak signifikan. Setidaknya, ekonomi RI pernah menyentuh angka 5,31 persen pada 2022 yang merupakan capaian tertinggi sejak 2013.
Badan Pusat Statistik (BPS) baru merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 tumbuh 5,02 persen (yoy). Namun, realisasi sepanjang tahun 2024 hanya 5,03 persen, atau melambat dari 5,05 persen di 2023.
"Secara akumulatif atau c to c ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen," kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS, Rabu (5/2/2025).
Komponen terbesar ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, namun pertumbuhannya 4,94 persen. Distribusi konsumsi rumah tangga mencapai 54,04 persen.
Komponen kedua yang terbesar adalah investasi dengan pertumbuhan 4,61 persen dengan andil 29,15 persen.
Belanja pemerintah tumbuh 6,61 persen dengan distribusi 7,73 persen. Sementara ekspor 6,51 persen dengan distribusi 22,18 persen.
Dari sisi industri, maka industri pengolahan menjadi pendorong terbesar dengan 0,90 persen. Selanjutnya adalah perdagangan dengan 0,67 persen, konstruksi 0,64 persen dan infokom 0,50 persen serta yang lainnya 2,32 persen.
Jika ditarik ke satu dekade lalu, data pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 5,31 persen, angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 lalu yang hanya mencapai 3,70 persen saja.
Tidak hanya mengungguli besaran pada 2021, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 tersebut merupakan capaian tertinggi sejak tahun 2013 lalu yang mencapai 5,56 persen.
Tingginya pertumbuhan ekonomi tahun 2022 didukung oleh peningkatan persentase ekspor 16,28 persen dan impor 14,75 persen.
Perekonomian Indonesia tahun 2022 ini dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau USD4.783,9.
Pertumbuhan PDB Indonesia juga terhitung fluktuatif sejak 2016 yang sama seperti 2025 hanya mencapai 5,03 persen.
Peningkatan terjadi dalam 2017 yang mencapai 5,07 persen, lalu di 2018 sebesar 5,17 persen, dan 2019 mengalami penurunan sehingga pertumbuhan ekonomi hanya 5,02 persen saja.
Angka pertumbuhan ekonomi merosot tajam hingga mencapai hasil -2,07 persen pada 2020. Hal ini diakibatkan adanya pandemi Covid-19 serta pembatasan sosial yang berdampak pada terbatasnya aktivitas perekonomian di Indonesia.
Meskipun masih dalam kondisi pandemi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan, yakni mencapai 3,70 persen pada 2021.
(kunthi fahmar sandy)