Sejumlah emiten properti residensial telah mengumumkan realisasi prapenjualan (marketing sales) sepanjang 2024.
Sejumlah emiten properti residensial telah mengumumkan realisasi prapenjualan (marketing sales) sepanjang 2024. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Sejumlah emiten properti residensial telah mengumumkan realisasi prapenjualan (marketing sales) sepanjang 2024. Rata-rata kinerja penjualan positif, bahkan sebagian ada yang di atas target.
Emiten-emiten tersebut yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Sepanjang tahun lalu, sejumlah emiten berhasil melampaui target marketing sales, seperti ASRI yang naik 113 persen yakni sebesar Rp3,16 triliun dari target Rp2,8 triliun dan PWON yang naik 104 persen dari target Rp1,50 triliun menjadi Rp1,55 triliun.
Adapun emiten yang mencatatkan marketing sales sesuai target yakni CTRA dan PANI. Sebagai catatan, PANI merevisi naik target marketing sales–nya dari Rp5,5 triliun rupiah menjadi Rp6 triliun rupiah. Sementara itu, realisasi marketing sales CBDK dan SMRA lebih rendah dibandingkan target, masing–masing di level 82 persen dan 87 persen dari target.
Secara umum, meski 2024 merupakan tahun pemilu, emiten properti residensial mampu mempertahankan atau mencetak pertumbuhan bagi marketing sales–nya secara tahunan.
Stockbit Sekuritas dalam risetnya menyampaikan bahwa hasil tersebut dapat dikaitkan dengan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen yang berlangsung selama 10 bulan yakni pada Januari–Juni dan September–Desember. Beberapa emiten pun melaporkan kontribusi PPN DTP terhadap total marketing sales–nya selama 2024, yakni PWON sebesar 59 persen dan CTRA sebanyak 27 persen.
“Untuk 2025, kami menilai bahwa sentimen positif bagi sektor properti dapat berlanjut seiring perpanjangan PPN DTP 100 persen dan prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia,” kata Stockbit Sekuritas dalam riset yang dikutip Minggu (2/2/2025).
Hal itu dikarenakan PPN DTP 100 persen akan dilanjutkan hingga Juni 2025, sebelum porsinya akan menurun menjadi 50 persen pada Juli-Desember 2025. Berdasarkan Bloomberg, konsensus mengestimasikan suku bunga BI Rate masih akan dipangkas sebanyak 50 bps atau 2x kali lagi hingga ke level 5,25 persen pada akhir 2025.
Adapun, terdapat dua emiten yang sudah mengumumkan target marketing sales untuk 2025, yakni SMRA di level Rp5 triliun atau naik 14,5 persen dari realisasi 2024 dan PWON sebesar Rp1,8 triliun atau naik 15,8 persen dari realisasi 2024.
(Rahmat Fiansyah)