Industri Hotel Jakarta dan Bali Untung Besar di 2024 (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pasar hotel di Jakarta dan Bali menunjukkan kinerja yang mengesankan, didorong dengan pertumbuhan jumlah wisatawan internasional yang signifikan dan meningkatnya permintaan akan akomodasi.
Senior Vice President, Investment Sales & Acquisitions, JLL Hotels and Hospitality Group, Asia Pacific, Julien Naouri menyampaikan laporan update pasar hotel di Jakarta dan Bali saat pertemuan Media Briefing JLL Indonesia (5/2/2025).
1. Jakarta: Peningkatan Wisatawan yang Mengesankan
Julien mengungkapkan bahwa Jakarta mencatatkan hasil yang mengesankan dengan lebih dari 2,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung, mengalami peningkatan signifikan sebesar 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Angka ini bahkan melampaui level sebelum pandemi dengan peningkatan sebesar 3,7%. Pertumbuhan ini seiring dengan terus meningkatnya RevPAR (Revenue per Available Room) di hotel-hotel Jakarta pada kuartal terakhir 2024. Peningkatan ini tercatat sebagai pertumbuhan dua digit dibandingkan tahun 2023, berkat ADR (Average Daily Rate) yang tetap tinggi dan pertumbuhan tingkat hunian yang konsisten selama tiga bulan terakhir.
Di sisi lain, pasar hotel Jakarta semakin berkembang dengan dibukanya 25hours The OddBird pada bulan November 2024, yang menambah 345 kamar di pasar Jakarta yang telah ada. Hotel ini terdiri dari 210 kamar hotel dan apartemen berlayanan, semakin memperkaya pilihan akomodasi yang ada. Secara keseluruhan, Indonesia diperkirakan akan menarik antara 14,6 hingga 16 juta wisatawan internasional pada tahun 2024, mempertahankan momentum yang positif dari tahun sebelumnya.
2. Bali: Pertumbuhan Pariwisata yang Terus Menguat
Sementara itu, Bali juga menunjukkan kinerja yang sangat kuat dalam sektor pariwisata, mencatatkan hampir 5,8 juta wisatawan internasional antara Januari hingga November 2024. Angka ini mencatatkan peningkatan sebesar 20,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, mencerminkan tren perjalanan yang terus tumbuh dengan kuat. Hotel-hotel di Bali merasakan dampak positif dari peningkatan jumlah wisatawan ini, dengan RevPAR yang mencatatkan kenaikan signifikan. Peningkatan tingkat hunian dan ADR turut mendukung kinerja positif ini, ditambah dengan nilai tukar yang menguntungkan.
Pada kuartal keempat 2024, Bali juga menyaksikan pembukaan enam hotel baru, menambah total 697 kamar ke dalam pasar hotel Bali yang sudah ada. Dengan tambahan ini, total pasokan kamar hotel di Bali diperkirakan mencapai 47.717 kamar pada akhir Desember 2024. Kunjungan internasional diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun dengan pemulihan yang lebih moderat dalam jangka pendek hingga menengah, mengingat melambatnya tren perjalanan balas dendam global.
Meskipun tantangan ekonomi global dan ketegangan geopolitik dapat memberikan dampak terhadap pemulihan permintaan pada tahun 2025, sektor hotel di Bali, khususnya di kategori Upper Upscale dan Upscale, diperkirakan akan tetap mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kinerja perdagangan mereka.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)