IHSG Diprediksi Bergerak Volatil Selama Empat Hari Perdagangan Pekan Ini

2 months ago 30

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengimbau para trader untuk mencermati dua sentimen kunci yakni geopolitik dan energi.

iNews Media Group)

IHSG Diprediksi Bergerak Volatil Selama Empat Hari Perdagangan Pekan Ini (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menghadapi volatilitas pada pekan ini, di mana perdagangan hanya berlangsung empat hari karena libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah pada Jumat (27/6/2025).

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengimbau para trader untuk mencermati dua sentimen kunci yakni geopolitik dan energi.

"Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," kata David dalam risetnya, Senin (23/6/2025).

Pekan lalu, IHSG ditutup melemah 3,61 persen di level 6.907 dibandingkan pekan sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Juni 2025. Penurunan ini disertai dengan aksi jual (outflow) investor asing yang mencapai Rp4,6 triliun di pasar reguler.

Secara teknikal, IHSG saat ini sudah menembus area psikologis 7.000, yang menandakan kecemasan pelaku pasar.

"Ada pattern double top pada timeframe daily IHSG dan hal ini dikonfirmasi pada perdagangan Jumat lalu bahwa area neckline dari double top sudah tertembus dan cenderung mengarah bearish," tutur David.

David berpendapat bahwa pelemahan IHSG dipengaruhi oleh sentimen global dan domestik. Dari sisi global, ada political will Amerika Serikat yang memberikan sedikit kelegaan setelah Presiden AS menunda aksi militer di Timur Tengah selama dua minggu untuk memberi ruang diplomasi.

Meskipun demikian, volatilitas masih tinggi karena ketidakpastian geopolitik dan harga minyak yang berfluktuasi di sekitar USD75–78 per barel.

Selanjutnya, terkait suku bunga The Fed yang dipertahankan di 4,25–4,50 persen, pelaku pasar melihat kebijakan ini lebih mengarah hawkish karena inflasi masih tinggi. Kontrasnya, Swiss dan Norwegia justru memotong suku bunga sebagai respons terhadap tekanan mata uang dan ekonomi lokal.

Sementara itu, dari domestik, suku bunga Bank Indonesia ditahan di level 5,50 persen. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas Rupiah, khususnya menyusul penguatan dolar dan tekanan eksternal dari kebijakan suku bunga AS.

Di sisi lain, David juga menyoroti potensi energi terbarukan di Indonesia, yang menargetkan 23 persen bauran energi terbarukan pada tahun 2025. Langkah ini dianggap signifikan menuju transisi energi bersih.

Berikut adalah saham rekomendasi IPOT untuk pekan ini:

- Buy BRPT (Harga Saat Ini: 1.500, Entry: 1.500, Target Price: 1.600 (6,67 persen), Stop Loss: 1.445 (-3,67 persen) dan Risk to Reward Ratio 1 : 1,8).
- Buy BBNI (Harga Saat Ini: 4.110, Entry: 4.110, Target Price: 4.300 (4,62 persen), Stop Loss: 4.050 (-1,46 persen), Risk to Reward Ratio 1:3,2).
- Buy ISAT (Harga Saat Ini: 2.100, Entry: 2.100, Target Price: 2.250 (7,14 persen), Stop Loss: 2.020 (-3,81 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:1,9).
- Buy Obligasi FR0097 di IPOT Bond.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |