Profil risiko akan menentukan jenis instrumen investasi apa yang cocok untuk dibeli, dan apa strategi yang cocok digunakan.
3 Jenis Profil Risiko Investasi dan Instrumen yang Cocok, Pemula Wajib Paham. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Sebelum berinvestasi, investor perlu memahami betul apa profil risiko investasi. Karena profil risiko akan menentukan jenis instrumen investasi apa yang cocok untuk dibeli, dan apa strategi yang cocok digunakan.
Dalam investasi, profil risiko diartikan sebagai tingkat toleransi investor terhadap kerugian, baik dalam bentuk kerugian nyata ataupun belum nyata. Serta sejauh apa dia bersedia menanggung risiko. Ada tiga jenis umum profil risiko dalam berinvestasi.
Yakni profil risiko konservatif, moderat, dan agresif. Adapun tingkat toleransinya berarti sangat rendah (konservatif), sedang (moderat), dan tinggi (agresif). Jika profil risiko Anda konservatif, maka Anda tidak disarankan untuk trading saham.
Sementara jika profil risiko Anda agresif, Anda dianjurkan untuk memaksimalkan modal di investasi atau trading saham, dan Anda tidak dianjurkan untuk mengoleksi logam mulia atau membeli reksa dana.
Tiap instrumen investasi yang ada, tersedia sesuai profil risiko pembelinya masing-masing. Oleh sebab itu, agar tidak salah langkah dan salah beli, seorang pemula harus benar-benar tahu apa profil risikonya.
3 Jenis Profil Risiko Investasi
Pada dasarnya, ada tiga jenis umum profil risiko dalam berinvestasi. Namun ada sejumlah pihak yang menambah jenis profil risiko untuk memperluas tingkatan toleransi investor. Ada yang menambah profil risiko sangat konservatif, sangat agresif, dan sebagainya.
Bahkan ada yang menambahkan jenis profil risiko baru seperti ‘investor protektif’ dan ‘investor spekulatif’, meskipun secara umum artinya hampir sama profil konservatif dan agresif.