PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mengungkapkan rencana rights issue untuk meluntasi utang atau belanja modal.
PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mengungkapkan rencana rights issue untuk meluntasi utang atau belanja modal. (Foto: Dok. Habco Maritima)
IDXChannel - PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) mengungkapkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan sudah mempunyai pembeli siaga (standby buyer) dalam aksi korporasi tersebut.
Emiten jasa angkutan laut asal Riau itu akan menerbitkan 1,68 miliar saham baru dengan rasio 25:6. Artinya, setiap pemegang 25 saham lama akan mendapatkan 6 HMETD.
Setiap 1 HMETD memperoleh hak untuk menebus 1 saham baru dengan harga excercise alias harga tebus di kisaran Rp300-Rp320 per saham. Harga ini lebih tinggi daripada harga saham HATM di pasar reguler sebesar Rp240.
"Perseroan memperkirakan bahwa rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD akan berpengaruh positif terhadap keuangan konsolidasi perseroan," kata Corporate Secretary Habco Maritima, Antonius Limbong lewat keterbukaan informasi, Minggu (16/2/2025).
Lewat rights issue tersebut, HATM berpeluang meraup dana segar antara Rp504-Rp538 miliar. Aksi korporasi itu juga berpotensi mendilusi kepemilikan saham lama hingga 19,35 persen.
PT Habco Primatama selaku pemegang saham pengendali memastikan tidak akan menggunakan haknya, sehingga kepemilikan saham di HATM akan terdilusi dari 82,27 persen menjadi 66,35 persen.
Dalam rights issue ini, HATM juga kedatangan investor baru yakni PT Multi Sarana Nasional (MSN) yang akan menyerap saham yang tidak ditebus Habco Primatama. Usai rights issue, MSN diprediksi memiliki 15,92-19,35 persen tergantung keputusan dari pemegang saham lain apakah akan menebus atau tidak.
Habco Maritim juga telah membuat timeline PMHMETD yakni pemegang saham yang berhak mengikuti rights issue harus memiliki saham HATM paling lambat 17 April 2025. Sementara perdagangan dan penebusan akan diberikan waktu 22-28 April 2025.
Dana hasil rights issue rencananya digunakan untuk melunasi utang atau belanja modal perusahaan. Menurut Antonius, jika dana dipakai untuk melunasi utang, maka rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio atau DER) perseroan akan turun.
"Selanjutnya, apabila dana hasil HMETD digunakan untuk belanja modal perseroan, maka aset perseroan akan meningkat dengan kapasitas yang lebih besar untuk melakukan kegiatan operasionalnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perseroan," kata Antonius.
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2024, Habco Maritima memiliki liabilitas Rp402,3 miliar yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp240,6 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp161,7 miliar.
Sementara solvabilitas atas ekuitas tercatat 41,4 persen sementara solvabilitas atas aset sebesar 29,3 persen.
(Rahmat Fiansyah)