Hair Transplant Tanpa Cukur Kini Hadir di Indonesia, Apa Saja Kelebihannya?

16 hours ago 3

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 21 Februari 2025 |23:38 WIB

<i>Hair Transplant</i> Tanpa Cukur Kini Hadir di Indonesia, Apa Saja Kelebihannya?

Hair transplant. (Foto: Freepik)

Tranplantasi rambut kini telah menjadi tren di Indonesia. Meski eksis di negara Turki, namun sudah ada beberapa klinik kecantikan di Indonesia yang sudah menghadirkan prosedur satu ini. Transplantasi rambut, juga dikenal sebagai cangkok rambut atau tanam rambut, adalah sebuah prosedur yang bertujuan untuk menumbuhkan rambut pada area kulit kepala yang mengalami penipisan atau kebotakan. 

Transplantasi rambut dapat menjadi solusi bagi seseorang yang mengalami masalah kebotakan atau kerontokan rambut yang parah. Pada umumnya, prosedur satu ini dilakukan dengan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang. Namun, ternyata ada juga metode transplantasi rambut tanpa cukur yang kini telah hadir di Indonesia. Prosedur satu ini dinilai lebih menguntungkan dibanding metode tranplantasi dengan cukur.

Lantas, apa itu metode tranplantasi rambut tanpa cukur dan apa saja keuntungannya? Berikut dirangkum Okezone, dari keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/3/2025).

Dr. Ivan Wong, Sp.DVE selaku Spesialis Dermatovenereologi & Estetika Scalp & Hair Expert di Klinik Permata Wong, Jakarta Selatan mengatakan, kebotakan adalah hal yang sangat umum terjadi, baik di pria maupun wanita. Kebotakan dapat menimbulkan kesan premature aging sehingga tentu akanmemberikan dampak yang signifikan pada penampilan dan kepercayaan diri seseorang. 

Lebih lanjut, Dr. Ivan menuturkan bahwa kebotakan pada dasarnya berhubungan erat dengan kondisi genetik, namun juga dipengaruhi antara lain oleh faktor lingkungan, stress, dan kesehatan kulit kepala. Transplantasi rambut sendiri merupakan metode memindahkan folikel atau akar rambut dari area donor (umumnya berada di kepala bagian belakang) ke bagian yang botak (bisa di kepalabagian atas, bagian depan atau hairline, atau area lain sepertikumis, jenggot, jambang dan alis). 
 
“Pada saat proses pemindahannya ini, di hampir semua tempatdi seluruh dunia akan dilakukan pencukuran, minimal di area donor, sehingga tentunya akan mempengaruhi penampilan," ujar Dr.Ivan Wong.

Namun, lanjut Dr.Ivan, teknik transplantasi rambut tanpa cukur memiliki kelebihan karena dinilai lebih cepat dan efektif, sehingga pasien bisa langsung beraktivitas normal usai melakukan prosedur tersebut.

"Dengan teknik tanpa cukur ini, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor, sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” ungkapnya.

Lantas, kapan seseorang harus melakukan transplantasi rambut?
 
Dr.Ivan menyebut, seseorang bisa melakukan tranplantasi rambut ketika kondisi rambut mereka sudah mulai menipis, misalnya terjadi penipisan di area depan (hairline) ataupun tengah (crown atau ubun-ubun).

"Bagi yang dahinya lebar, hairline bisa kita turunkan sehingga tampak lebih youthful. Bisa juga di daerah pitak yang karena luka. Atau, ingin membuat atau menebalkan alis dan jenggot (beard),” jelas Dr. Ivan Wong.
 
Dr. Ivan melanjutkan, mayoritas pasien transplantasi rambut yang pernah dia tangani adalah penipisan rambut atau kebotakan, baik di daerah depan maupun tengah, baik pada pria maupun wanita. 
 
“Beberapa kasus lain yang pernah kami tangani adalah penanaman janggut dan alis. Tingkat keberhasilan yang kami targetkan adalah 90-95% rambut yang ditanam akan tumbuh,” tuturnya.

Keunggulan transplantasi rambut tanpa cukur :
 
1. Prosesnya tidak memerlukan cukur sama sekali. Berbeda dengan tren hair transplant yang perlu dilakukan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang, sehingga pasien dapat beraktivitas pada keesokan harinya tanpa kepalanya harus tercukur botak.
2. Cocok untuk mereka yang tidak mau terlalu terlihat mencolok setelah melakukan transplan rambut.
3. Hasil natural, tidak tampak seperti menggunakan wig.
 
“Kami tidak hanya bertindak sebagai ‘tukang tanam rambut’ tapi juga memerhatikan banyak aspek lain, seperti asesmen awal untuk menentukan design hairline dan perawatan pasca tindakan supaya hasil tanam rambut bisatetap optimal dalam jangka panjang,” pungkas Dr Ivan Wong.
 
Selain itu, menurutnya, teknik tanam rambut tanpa cukur sama sekali ini membutuhkan keahlian khusus, sehingga sangat sedikit dokter yang dapat mengerjakannya dengan baik.
 
“Di Indonesia, sepengetahuan kami hanya Klinik Permata Wong yang pertama kali fokus melakukan transplantasi rambut tanpa cukur. Tentu juga karena dilakukan di Indonesia, monitoring dan perawatan pasca tindakan dapat dilakukandengan optimal, di samping pastinya waktu dan biaya akan lebih efisien karena tidak harus bepergian ke luar negeri,” tutup Dr. Ivan Wong.

(Qur'anul Hidayat)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita lifestyle lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |