Qonita , Jurnalis-Jum'at, 10 Januari 2025 |12:57 WIB
Guru di Pedalaman Melek Teknologi, Manfaatkan AI Motivasi Cita-Cita Muridnya (Foto: Instagram)
JAKARTA - Guru di Pedalaman Melek Teknologi, Manfaatkan AI Motivasi Cita-Cita Muridnya. Seorang guru SMP, Selly Veronika, di pedalaman Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menarik perhatian publik dengan pendekatan kreatifnya untuk memotivasi murid didiknya.
Dilansir dari akun Instagram pribadinya, @_sellyve, ia memposting cuplikan video yang memperlihatkan cara uniknya membantu murid-muridnya untuk bermimpi lebih besar. Dalam video tersebut, Selly menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat potret masa depan murid-muridnya.
1. Buat Foto Profesi
Ia menciptakan visualisasi yang menampilkan potret para murid berubah menjadi berbagai profesi impian masing-masing murid, seperti dokter, polisi, perawat, pramugari, anggota TNI, dan lain sebagainya. Hasil karya ini menjadi cara untuk memberikan gambaran nyata akan cita-cita yang bisa mereka capai.
Dalam unggahan tersebut, ia menulis, “Sekalipun tinggal di pedalaman Kalimantan dan hidup tanpa listrik dan jaringan, bukan berarti kalian tidak boleh bermimpi. Bagaimanapun takdir hidup selanjutnya, tugas seorang guru adalah memberikan keberanian bermimpi pada murid-muridnya. Selamat memupuk mimpi dan menumbuhkannya satu demi satu... Palangka Raya, 07 Januari 2025.”
2. Tuai Pujian Netizen
Unggahan ini mendapat sambutan hangat dari para warganet, dengan ribuan likes dan komentar yang memberikan dukungan serta apresiasi atas dedikasi guru tersebut.
“Ketika teknologi digunakan dengan baik. Terima kasih guru, semoga sehat selalu. Belajar yang rajin adik-adik, semoga terwujud cita-citanya. Semangat!” tulis seorang pengguna dengan akun @taufiknoor.
Netizen lainnya, @shindaradounaru_, juga mengungkapkan pandangannya, “Inilah bentuk kepedulian orang dewasa yang dibutuhkan anak-anak, bukan hanya mengajar dan membimbing, tapi juga mensupport dan memotivasi mereka. Karena yang dapat mengubah manusia hanyalah diri mereka sendiri, tapi motivasi diri bisa berasal dari lingkungan luar.”
Lebih dari sekadar pengajaran akademis, Selly memberikan keyakinan bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, mereka berhak untuk bercita-cita tinggi.
Tindakan ini juga menjadi pelajaran bagi banyak pihak, termasuk para pendidik lainnya, bahwa inovasi dalam pendidikan tak selalu tergantung pada kelengkapan fasilitas, melainkan pada niat dan kemampuan untuk berpikir kreatif para guru.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)