
TOPNEWS62.COM, DEPOK – Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Itu hal yang wajar dan tidak bisa dihindari. Namun, sering kali ketika bertemu dengan orang lain, obrolan yang berfokus pada masalah justru dapat memengaruhi suasana hati. Di sinilah pentingnya kita melatih diri untuk tetap fokus pada kebaikan. Dengan begitu, hidup terasa lebih tenang, ringan, dan jauh dari beban berlebihan.
Belum lama ini, saya mendengar kisah seorang kolega. Ia bercerita tentang temannya yang hanya mau diajak duduk bersama jika pembahasannya tentang membangun atau menciptakan sesuatu. "Jangan undang saya kalau hanya membicarakan persoalan-persoalan," katanya tegas.
Sikap itu tentu baik. Namun, bagi saya pribadi, jika ada teman yang bercerita tentang masalahnya, saya memilih untuk mendengarkan. Setelah itu, saya mencoba memberi sudut pandang agar ia kembali fokus pada sisi baik dari keadaan yang dihadapinya.
Masalah Selalu Punya Hikmah
Tidak ada masalah yang terasa menyenangkan. Namun, jika direnungkan, setiap persoalan selalu menyimpan sisi baik. Dalam bahasa spiritual, ada hikmah di balik setiap ujian hidup.
Sejarah para nabi pun memberikan pelajaran. Nabi Muhammad SAW tidak menempuh pendidikan formal, namun hikmah dari hal itu adalah Al-Qur’an tak pernah bisa dianggap karya manusia biasa. Nabi Musa AS pun tidak fasih berbicara, tetapi justru hal itu menjadikan Nabi Harun, saudaranya, ikut terangkat dalam misi kenabian.
Artinya, apa pun masalah yang kita alami, pasti ada sisi baik yang bisa diambil. Tugas kita adalah segera menemukannya, lalu menjadikannya pijakan untuk tumbuh.
Bukti Ilmiah: Kebaikan Membawa Bahagia
Ilmu pengetahuan juga membuktikan bahwa berbuat baik menurunkan tingkat stres sekaligus meningkatkan kebahagiaan. Saat kita membantu orang lain, otak melepaskan hormon endorfin dan oksitosin yang menimbulkan rasa senang, mengurangi rasa sakit, serta memperkuat hubungan sosial.
Kebaikan menjadi jembatan untuk membangun ikatan yang lebih kuat. Empati membuat orang lain merasa dihargai dan menumbuhkan rasa saling percaya. Semakin banyak kebaikan kita lakukan, semakin luas pula lingkaran positif yang mengelilingi kita. Dukungan itu sangat berharga ketika kita sendiri menghadapi kesulitan.
Dengan fokus pada kebaikan, kita belajar melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas. Kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari materi, tetapi juga dari memberi. Lihatlah mereka yang berzakat atau bersedekah—ketentraman hati seketika hadir dalam diri mereka.
Masalah, Penguat Kepribadian
Masalah bukanlah tanda kelemahan, melainkan jalan untuk membentuk karakter yang lebih tangguh. Allah sudah menegaskan bahwa setiap jiwa tidak akan diberi beban melampaui kapasitasnya. Bahkan, setelah kesulitan, Allah janjikan kemudahan.
Dengan pemahaman ini, kita tak perlu larut dalam kesedihan. Sebaliknya, kita bisa mengalihkan energi untuk mencari peluang kebaikan di balik setiap masalah. Inilah yang membuat jiwa lebih kuat, tenang, dan bahagia.
Seperti bibit pohon yang tumbuh menghadapi panas, hujan, dan gangguan hama, akarnya justru semakin menghujam kuat ke bumi. Begitu pula jiwa kita—jika berfokus pada kebaikan, lambat laun akan tumbuh kokoh, berbuah, dan memberi manfaat bagi sekitar.
Mas Imam Nawawi