Atik Untari
, Jurnalis-Jum'at, 11 April 2025 |16:30 WIB
Maulana guru SDN Sidodadi, Serdang Bedagai, Sumatra Utara yang menerima tunjangan guru langsung ke rekening. (Foto: dok ist)
JAKARTA - Lebih dari sekadar transfer ilmu pengetahuan, pendidikan adalah fondasi karakter. Guru, dalam peran mulianya, bukan hanya menyampaikan fakta dan teori, melainkan juga menanamkan nilai, menginspirasi mimpi, dan mengasah budi pekerti.
Masa depan anak-anak kita, dengan segala kompleksitas dan tantangannya, sejatinya sedang diukir dengan tinta kebijaksanaan di atas pundak para pendidik.
Mengingat pentingnya pendidikan dan peran guru, pemerintah memberi perhatian penuh dengan berbagai terobosan penting. Salah satunya adalah dengan meluncurkan mekanisme baru tunjangan guru Aparatur Sipil Negara Daerah (ASND) langsung ke rekening guru.
Peluncuran yang dilakukan Kamis (13/03) bertempat di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Perubahan penyaluran tunjangan guru dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), menjadi penyaluran secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke rekening guru ini memiliki arti yang sangat penting bagi para guru. Perubahan ini dinilai mampu mengurangi proses birokrasi yang terlalu panjang.
Dengan penyederhanaan birokrasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan waktu penerimaan tunjangan oleh guru, serta optimalisasi ketepatan sasaran penyaluran. Sementara itu, periode waktu penyaluran tunjangan akan tetap mengikuti jadwal triwulanan atau setiap tiga bulan sekali.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas peluncuran ini. "Saya menyambut baik inisiatif, upaya peluncuran, upaya mekanisme baru, dengan mengirim tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening guru, inilah upaya untuk mengurangi tidak efisiensi,” ucap Presiden Prabowo.
Sementara itu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menginformasikan jumlah guru yang akan mendapat penyaluran tunjangan secara langsung.
“Guru ASND yang akan menerima transfer langsung adalah sebanyak 1.476.964 orang. Sedangkan guru non-ASN berjumlah 392.802 orang. Mereka akan menerima transfer langsung,” paparnya.
Apresiasi Tinggi Guru
Perubahan penyaluran tunjangan guru secara langsung ini mendapat apresiasi yang tinggi dari para guru. Ratni Husnita Kepala Sekolah SDN 8 Padang Panjang Barat, Sumatra Barat menyatakan kebijakan penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru adalah sebuah terobosan yang luar biasa.
"Hal ini memudahkan kami para guru dalam menerima hak kami, dan secara pribadi, saya merasa sangat senang dengan adanya kebijakan yang lebih praktis seperti ini. Kita tidak lagi direpotkan, tidak lagi diribetkan dengan permasalahan berkas-berkas lainnya," katanya.
Ia juga bersyukur, kebijakan yang baru saja dicanangkan Presiden tersebut, dalam beberapa hari kemudian langsung terealisasi dan masuk ke rekeningnya.
"Hal ini sungguh luar biasa dan di luar perkiraan saya karena prosesnya sangat cepat. Saya pun melakukan konfirmasi kepada rekan-rekan guru di sekolah mengenai hal ini. Alhamdulillah, mereka juga telah menerima tunjangan tersebut," ucapnya.
"Sebagai kepala sekolah, saya juga telah memastikan bahwa seluruh rekan guru lainnya telah menerima TPG (Tunjangan Profesi Guru) dan gaji di rekening masing-masing. Alhamdulillah, proses pencairan berjalan dengan sangat lancar, " ujarnya dengan gembira.
Hal senada dirasakan Agus Joyo Sutono, Guru SDN 2 Jati Kulon, Kudus, Jawa Tengah. Ia mengaku sistem penyaluran ini sangat bagus, cepat dan akurat.

Guru yang telah mengabdi sejak 2004 tersebut mengungkap dirinya telah menerima tunjangan tersebut dengan sangat cepat, hanya dalam waktu satu hari setelah pencanangan oleh Presiden Prabowo. Tunjangan itu telah diterimanya pada hari berikutnya.
Kecepatan diterimanya tunjangan juga dirasakan oleh Agus Wumu, Guru SMP Negeri 1 Kwandang - Gorontalo. Ia mengaku telah menerima pada pertengahan Maret 2025. Bahkan ia mengungkap selama 12 tahun menerima tunjangan sertifikasi, ini yang tercepat.
"Alhamdulillah selama 12 tahun saya menerima tunjangan sertifikasi, ini yang tercepat. Karena biasanya kalau misal triwulan I Januari-Maret, sebelumnya kami baru menerima pada bulan April. Kalau sekarang ini justru di Maret sudah terima (tunjangan). Maka dari itu, upaya ini mendapat respons positif karena sangat membantu guru-guru. Ini termasuk perbaikan ke arah yang lebih baik, " ucapnya.
Ia mengatakan penyalurannya sangat mudah yakni melalui bank daerah di Gorontalo Bank SulutGo (Sulut-Gorontalo). "Untuk rekening yang digunakan memang sudah ada, dan biasa digunakan untuk penggajian, jadi kami tidak perlu membuat rekening baru lagi," katanya.
Kecepatan penyaluran bahkan dirasakan oleh guru yang berada di kawasan terpencil di Papua. Refol Malimpu, Guru Bahasa Inggris SMPN Kembu, Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan pun juga telah menerima sebelum Idulfitri.
Proses penyalurannya pun menurutnya cukup lancar dan sederhana. "Meskipun awalnya saya terkendala di kurangnya beban jam mengajar namun telah diberikan solusi dengan cara dibebankan tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan sehingga beban jam mengajar saya terpenuhi 24 jam sesuai ketentuan bagi penerima TPG," ucapnya.
Ia juga kerap mendapatkan update-update informasi terkait penyaluran langsung ini dari grup Whatsapp resmi Dinas Pendidikan.
“Setelah proses verifikasi data selesai, dana langsung masuk ke rekening guru yang bersangkutan. Biasanya kami mendapatkan informasi terkait kemajuan maupun kendala masing-masing kami melalui grup WA resmi yang dibuat oleh Dinas Pendidikan,“ ujar Guru yang telah mengajar sejak 2013 ini.
Tak hanya lancar dalam penyaluran, proses verifikasi pun juga cukup mudah. Lia Emilia, Guru SDN Cawang 07 Jakarta mengaku proses ini diawali dengan verifikasi dan validasi data penerima oleh instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan, Kemendikdasmen dan Kementerian Keuangan. Setelah data dinyatakan valid, tunjangan akan ditransfer langsung ke rekening guru sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Syarat yang ditetapkannya pun juga tidak merepotkan guru. Lia mengatakan syaratnya guru memiliki Sertifikat Pendidik dimana sebagai bukti telah lulus sertifikasi juga memenuhi beban mengajar. Selain itu guru mesti mengajar linier minimal 24 jam tatap muka per minggu aktif mengajar serta guru harus tercatat dalam sistem pendataan pendidikan (misalnya, Dapodik).
Pengumpulan datanya pun juga dilakukan melalui online. Sehingga cukup memudahkan. "Pengumpulan data untuk verifikasi dilakukan sejak data penerima TPG berstatus valid, dan cara pengumpulan datanya secara online," ungkap Maulana guru SDN Sidodadi, Serdang Bedagai, Sumatra Utara.
Dengan berbagai kemudahan dan lancarnya penyaluran tunjangan tersebut, Maulana tak henti-hentinya berterima kasih pada pemerintah. “Terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan apresiasi dan perhatiannya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia," tuturnya.
"Sebagai seorang guru yang telah menerima tunjangan profesi melalui transfer langsung dari pemerintah pusat ke rekening pribadi penerima tunjangan, saya merasa senang. Kebijakan ini merupakan langkah positif dalam memastikan hak guru diterima dengan lebih cepat dan transparan," ucapnya.
Ia menilai dengan sistem ini, pencairan lebih efisien dan mengurangi potensi keterlambatan dalam menerima tunjangan. “Terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan perhatiannya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia," katanya.

Harapan yang sama juga dinyatakan Agus Wumu, bahwa penyaluran tunjangan secara langsung ke rekening guru itu dapat dipertahankan. “Guru-guru juga mengharapkan nantinya penyalurannya dapat dilakukan per bulan. Semoga ke depannya dapat berjalan seperti itu," tuturnya penuh harap.
Sebuah Pencapaian Luar Biasa
Seperti kita ketahui tunjangan bagi guru ASN daerah dan PPPK yang sebelumnya disalurkan melalui pemerintah daerah menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, kini langsung ditransfer oleh Kementerian Keuangan.
Tunjangan tersebut mencakup Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, serta Tambahan Penghasilan (Tamsil) bagi mereka yang belum memperoleh sertifikasi pendidik.
Perubahan mekanisme ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 4 Tahun 2025, yang menggantikan Permendikbudristek Nomor 45 Tahun 2023. Peraturan ini memberikan petunjuk teknis mengenai pemberian tunjangan profesi, tunjangan khusus, serta tambahan penghasilan bagi guru ASN daerah.
Pencairan tunjangan dilakukan setiap tiga bulan sekali, dimulai pada Maret untuk Triwulan I, Juni untuk Triwulan II, September untuk Triwulan III, dan November untuk Triwulan IV.
Capaian penyaluran tunjangan langsung ke rekening guru yang dimulai sejak 13 Maret 2025 menunjukkan hasil yang luar biasa. Pada triwulan pertama 2025, target penyaluran yang diperkirakan sekitar 200 ribu guru berhasil terlampaui dengan mencapai 587.905 guru atau sekitar 40 persen dari total sasaran.
Keberhasilan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, antara lain kepedulian guru untuk memperbarui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), keaktifan dalam memverifikasi dan validasi rekening melalui Info GTK, serta respons cepat pemerintah daerah dalam memproses Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) bagi guru yang datanya dinyatakan valid.
“Sebanyak 587.905 guru ASN Daerah atau sekitar 40 persen dari 1.476.964 guru, telah menerima tunjangan secara langsung. Kami terus berupaya mempercepat proses ini agar lebih efisien dan akuntabel,” ujar Direktur Jenderal GTKPG, Nunuk Suryani, dalam suatu kesempatan.
Selain itu, sebanyak 146.608 guru non-ASN (37 persen) juga telah menerima tunjangan profesi, termasuk 71.166 guru non-ASN yang mendapatkan tunjangan sebesar Rp2 juta per bulan, seperti yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Puncak Hari Guru Nasional 2024.
Kebijakan pemerintah ini pun membuat para guru menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi negeri.
“Alhamdulillah jadi semakin semangat, menjadi motivasi juga bagi guru-guru, lebih semangat bekerja, memberikan yang terbaik sesuai dengan tupoksi kita sebagai guru. Sesuai dengan harapan kami, yang kami kerjakan sesuai, kemudian yang kita terima pun sesuai,” tutur Ratni.
Hal ini tentunya dirasakan pula oleh para guru di Tanah Air. Dengan terus meningkatnya penyaluran tunjangan ini, diharapkan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia dapat semakin terjamin, serta mendorong kualitas pendidikan yang lebih baik.
(Yaomi Suhayatmi)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya