Dunia Tak Baik-Baik Saja, Ini Tantangan Ekonomi Global yang Dihadapi RI 2025

2 days ago 8

Nabillah Syidah , Jurnalis-Selasa, 18 Februari 2025 |19:01 WIB

Dunia Tak Baik-Baik Saja, Ini Tantangan Ekonomi Global yang Dihadapi RI 2025

Dunia Tak Baik-Baik Saja, Ini Tantangan Ekonomi Global yang Dihadapi RI 2025 (Foto: Okezone)

JAKARTA - Indonesia harus bersiap menghadapi sejumlah tantangan ekonomi global tahun ini. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Parjiono menyoroti tantangan ekonomi global, arah kebijakan fiskal Indonesia, serta strategi pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang.

1. Tantangan Ekonomi Global 

Parjiono menekankan bahwa ekonomi global masih tumbuh melambat dengan risiko ketidakpastian yang meningkat. Faktor seperti ketegangan geopolitik, eskalasi perang, perubahan iklim, digitalisasi, serta penurunan populasi menjadi tantangan yang perlu diwaspadai karena berpotensi memberikan tekanan terhadap ekonomi dunia.
Meskipun demikian, Parjiono menyampaikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,3%, sementara inflasi terkendali hingga awal tahun 2025.
“Di tengah situasi global yang menantang, perekonomian Indonesia di tahun 2024 tumbuh kuat sebesar 5,3%. Selain itu, inflasi hingga Januari tetap terjaga, menunjukkan stabilitas ekonomi yang cukup baik," katanya dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025, Selasa (18/2/2025).

2. Kondisi Ekonomi Indonesia 

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di seluruh wilayah, dengan Pulau Jawa tumbuh 4,9%, serta Papua dan Maluku menunjukkan pertumbuhan positif selama empat tahun berturut-turut.
"Kinerja perdagangan juga menunjukkan angka positif, dengan nilai ekspor yang mencapai 233,66 miliar dolar," tambahnya.
Dalam aspek fiskal, penerimaan negara melalui APBN mencapai Rp2.842,5 triliun, tumbuh 2,1% year-on-year, sedangkan belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun, meningkat 7,3% year-on-year. Pemerintah berupaya memastikan APBN tetap menjadi instrumen yang kredibel dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

3. Kebijakan Fiskal dan APBN 

Parjiono juga menyoroti berbagai kebijakan fiskal yang diterapkan untuk mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa di antaranya adalah investment allowance sebesar Rp431,94 triliun, serta insentif pajak seperti tax allowance dan tax holiday bagi pelaku usaha di kawasan ekonomi khusus. Pemerintah juga terus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam dan aset negara melalui sistem digitalisasi seperti Cortex, EISA, dan Sibara.
"Indonesia tetap waspada dalam menjaga keseimbangan fiskal guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa kebijakan insentif telah disiapkan, termasuk investment allowance, tax allowance, dan tax holiday di berbagai sektor," jelasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita finance lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |