Dopamin, Cara Pasutri Hadapi Situasi Genting Kala Ketiban Rezeki dan Sial Berbarengan

Cast dan crew film Dopamin. (Filmusiku/Rahma Sulistya)

FILMUSIKU.com — Siapa yang menyangka doa agar hormon dopamin terangsang, justru terkabul dengan cara terjahat sampai tidak tahu harus bersyukur atau justru merasa bersalah. Dopamin akan menyuguhkan kisah pasutri menghadapi situasi genting ketika ketiban rezeki dan sial berbarengan.

Tetapi rupanya, memang itu yang menjadi tujuan sutradara Teddy Soeria Atmadja. Ia mengatakan, sengaja membuat para karakternya dinamis di mana mereka merasa bahwa apa yang mereka perbuat adalah sesuatu yang benar.

“Dinamisnya ini yang menarik karena setiap karakter melakukan hal-hal yang mereka anggap benar. Ketika menulis karakter Tarigan, saya bukan menulisnya sebagai penjahat, tapi sebagai orang yang sedang punya tugas,” papar Teddy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Karakter Tarigan diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana, dipekerjakan oleh bandar narkoba untuk mencari uang yang hilang. Meski ia bekerja untuk terdakwa kasus pidana, namun Teddy mampu menggambarkan sosok Tarigan yang tetap santai dan punya sedikit empati.

Begitu pula karakter Malik diperankan oleh Angga Yunanda dan Alya diperankan Shenina Cinnamon. Tindakan nekat yang mereka lakukan membawa penonton ikut merasakan ekspresi panik dan bingung Malik dan Alya, terutama ketika mereka terpaksa memutuskan untuk menguburkan mayat misterius.

Naskahnya telah dibuat lama, namun Teddy melakukan banyak perombakan. “Skrip yang sekarang lebih humanis, lebih playful, dinamis between karakter. Saya approach menulis tentang pasangan Malik dan Alya, gimana caranya kejadiannya lebih thrilling. Dulu pas nulis lebih psimistis, tapi setelah ketemu Angga dan Shenina langsung jadi berbeda,” kata dia.

Teddy masih mengingat juga ketika Angga menandatangani skrip Dopamin, ada sebuah kalimat yang ditulisnya ‘Cinta itu nyata’. Hal itu menyentuh hati Teddy dan memutuskan untuk mengganti atmosfer psimistis itu.

Film bergenre romantic survival ini menyoroti pasutri yang menemukan kebahagiaan di tengah kondisi dunia yang kian gila. Permasalahan hidup bertubi-tubi harus mereka hadapi, terhimpit utang yang menumpuk, telat bayar kontrakan rumah, menggadaikan barang demi bisa makan, hingga kena PHK.

Hampir gila ditampar realita yang semuanya menyangkut masalah keuangan, mereka akhirnya menjadi gila juga saat ketiban rezeki. Krisis itu membuat pernikahan merema kurang harmonis, seakan menyeret keduanya hingga ke pinggir jurang dan bertanya apa lagi yang harus mereka lakukan untuk bisa bertahan hidup?

Setelah kolaborasi Chand Parwez bersama Teddy serta Starvision dan Karuna Pictures yang menghasilkan blockbuster The Architecture of Love (TAOL), film Dopamin menjadi penanda 30 tahun Starvision di industri perfilman Indonesia.

Film Dopamin juga mendapatkan sambutan positif dan meriah saat terpilih untuk tayang sebagai closing film di Jakarta Film Week (JFW) 2025 pada 26 Oktober 2025. Film ini akan tayang di seluruh bioskop mulai 13 November 2025.