Ilustrasi bedoa pada hari pertama Ramadhan/Foto: FreePik
DOA Ramadhan hari 1, lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya perlu untuk diamalkan umat Muslim sebagai bentuk rasa syukur sebab dapat bertemu kembali dengan bulan suci dan penuh ampunan ini.
Pada Sabtu, 1 Maret 2025 nanti umat Islam baru memasuki hari pertama puasa Ramadhan. Tentu banyak godaan yang dialami mengawali pada hari pertama puasa.
Meski begitu, jika sudah punya niat dan tekad kuat serta keimanan dari dalam hati tentu semua godaan akan mudah teratasi.
Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).
Doa Ramadhan Hari 1
Lantas, apa doa Ramadhan hari 1 yang patut untuk diamalkan umat Muslim? Melansir berbagai sumber berikut bacaannya.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِي فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ، وَقِيَامِي فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ، وَنَبِّهْنِي فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ، وَهَبْ لِي جُرْمِي فِيْهِ يَا اِلَهَ الْعَالَمِيْنَ، وَاعْفُ عَنِّي يَا عَافِياً عَنْ الْمُجْرِمِيْنَ
Latin: Allâhummaj’al shiyâmî fîhi shiyâmash shâimîn, wa qiyâmî fîhi qiyâmal qâimîn, wa nabbihnî fîhi ‘an nawmatil ghâfilîn, wa hablî jurmî fîhi yâ Ilâhal ‘âlamîn, wa’fu ‘annî yâ ‘âfiyan ‘anil mujrimîn.
Artinya : Ya Allah, jadikan puasaku di bulan ini sebagai puasa orang-orang yang berpuasa sebenarnya, shalat malamku di dalamnya sebagai orang yang shalat malam sebenar¬nya, bangunkan daku di dalamnya dari tidurnya orang-orang yang lalai. Bebaskan aku dari dosa-dosaku wahai Tuhan semesta alam. Maafkan aku wahai Yang Memberi ampunan kepada orang-orang yang berbuat dosa.”
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Dalam Islam, terdapat tiga waktu mustajab untuk berdoa, yakni di waktu sahur, ketika puasa, dan saat buka puasa.
1. Waktu Sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada sebuah hadits,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
"Rabb kita tabaraka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari nomor 1145 dan Muslim: 758)
Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits tersebut dengan berkata, "Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32)