Ditengah Potensi Cuaca Ekstrem, Ini Cara Objek Wisata di Lembang Gaet Pengunjung

8 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Cuaca ekstrem yang mengintai wilayah Bandung Raya berdampak terhadap kunjungan wisata ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hujan disertai angin kencang turut menjadi pertimbangan wisatawan untuk menunda liburan mereka ke kawasan wisata di utara Bandung Barat yang mayoritas bertemakan alam dan outdoor.

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan di wilayah Bandung Raya ini akan mengalami peningkatan sepanjang November 2025. Sehingga, daerah seperti Bandung Barat yang memiliki topografi curam dan bergunung agar tetap waspada.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

"Cuaca pastinya berpengaruh terhadap kunjungan karena kita kan wahananya kebanyakan outdoor. Kalau hujan pengunjung berkurang bisa sampai 20 persen," ujar Public Relationsip Floating Market Lembang, Intania Setiati, Senin (3/11/2025).

Menurunya, pihaknya sudah melakukan mitigasi atau pencegahan untuk membuat wisatawan yang berkunjung tetap aman dan nyaman berlibur di Lembang meskipun ditengah potensi hujan. Selain itu, seluruh pegawai Floating Market Lembang sudah dibekali tata cara melakukan pencegahan.

"Karyawan kami sudah diberikan edukasi dan juga pelatihan mulai dari mitigasi sampai penanganan bencana. Mudah-mudahan musim hujan ini menjadi berkah dan pengunjung tetap aman dan nyaman meskipun berwisata ditengah musim hujan," kata Intania.

Meski ditengah kepungan potensi hujan dan angin kencang, kata dia, namun pihaknya tetap melakukan inovasi untuk menarik wisatawan agar tetap berkunjung. Floating Market Lembang menghadirkan kereta api mini yang akan mengangkut penumpang berkeliling danau dan menaiki perahu ala Lamborghini di danau.

"Ini wahan baru kita, kereta danau dan floating cruise Lambo. Jalur Kereta Danau itu sekitar 1 KM, menyusuri pinggir danau, ada juga spot saung, taman, kolam ikan, ada beberapa kampung leuit, pasar apung, dan areal mainan anak-anak," kata dia.

Perahu berdesain ala mobil Lamborghini terlihat mencolok di danau Floating Market Lembang. Dengan warna-warna yang ngejreng seperti merah, kuning, hijau, dan biru, perahu yang dinamai Floating Cruise Lambo itu terlihat lincah bermanuver mengitari danau.

"Perahu Lambo ini memang lebih cepat dari yang lain, jadi bisa manuver manuver. Floating Cruise Lambo wahana air terbaru kita juga, jadi kami menyuguhkan kepada pengunjung eksperiensnya seperti mengendarai mobil Lamborghini di atas air," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, BMKG memprediksi akan ada peningkatan curah hujan akan terjadi sepanjang November 2025. Hal itu berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer laut terkini. Pertama, suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat, mengindikasikan suplai uap air cukup tinggi di wilayah Jawa Barat. Kedua, Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase 5 (Maritime Continent), yang turut berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Ketiga, kata dia, DMI bernilai -1.61 (negatif) yang berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat. Kemudian pada lapisan 5000 feet terpantau sirkulasi siklonik di Laut Jawa, yang membentuk daerah belokan angin di wilayah Jawa Barat.

"Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat cukup tinggi, yakni pada lapisan 850–500 mb berkisar antara 60–97% dan labilitas atmosfer secara umum berada pada kategori ringan hingga kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif," kata Teguh.

Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut terkini serta memperhatikan bahwa saat ini sudah memasuki musim hujan, kata dia, maka cuaca diprediksi didominasi cuaca berawan hingga cerah berawan di pagi hari dan berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang antara siang sore dan malam hari.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |