Danantara Incar GoTo, Upaya Negara Amankan Ekosistem Digital

4 hours ago 3

Jakarta -

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) terkait rencana akuisisi GoTo oleh Grab sangat relevan. Sebab memiliki peluang pengembangan yang efektif untuk sektor sub-ekonomi.

Sebelumnya laporan Bloomberg menyebutkan Danantara dikabarkan bakal terlihat dalam aksi korporasi kedua perusahaan ojek daring tersebut. Danantara tengah menjajaki pembelian saham minoritas dari entitas gabungan Grab-GoTo dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$7 miliar. Jika benar rencana ini terealisasi, maka transaksi ini akan menandakan bahwa negara tidak hanya menjadi regulator, tetapi juga pemain aktif dalam ekosistem teknologi digital.

Hingga saat ini ekosistem dua pemain terbesar di sektor layanan on-demand Asia Tenggara tersebut, telah menciptakan entitas yang melayani puluhan juta pelanggan, menghubungkan jutaan UMKM, dan mempekerjakan sekitar 4 juta mitra driver dan kurir di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekosistem ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, dari mulai ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran dengan peluang pengembangan ke depan yang sangat luas untuk sub-sektor ekonomi lainnya," kata Wijayanto dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Wijayanto menambahkan langkah Danantara tak bisa dilepaskan dari keprihatinan terhadap potensi dominasi asing. Dia menyatakan bahwa jika terjadi merger Goto dengan Grab, kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas.

"Jika merger benar-benar terjadi, maka kepentingan nasional harus mempunyai suara mayoritas, jangan sampai ekosistem yang teramat penting ini dikuasai oleh asing," tambahnya

Dia juga berharap keterlibatan Danantara bisa menjadi sebuah solusi realistis untuk melindungi kepentingan publik, di tengah kekhawatiran atas hilangnya kendali nasional atas perusahaan teknologi strategis.

"Dalam konteks ini, keterlibatan pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan kepentingan Pemerintah dan rakyat terfasilitasi," ungkapnya.

Wijayanto juga menekankan pentingnya momentum untuk masuk ke dalam struktur kepemilikan sebelum merger difinalisasi.

"Masuk sebelum merger akan memberikan keuntungan bagi Danantara dalam bentuk valuasi yang lebih rendah, sehingga return yang didapatkan akan jauh lebih tinggi," pungkas Wijayanto.


(akn/akn)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |