Berdayakan Ratusan Pengrajin, Anaria Souvenir Karya Alumni UNAIR Jadi Langganan Artis hingga Istana

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jatuh cinta pada dunia crafting sejak kuliah di Universitas Airlangga (UNAIR) membuat Ria Saktia menekuni usaha di bidang souvenir. Setelah lulus, ia mencoba berbagai pekerjaan, tetapi rasa cintanya pada kerajinan tangan justru membuka jalan ke dunia usaha.

Dari sebuah toko kecil yang menjual bahan crafting, Alumni FIB UNAIR ini mulai melihat peluang besar di sektor souvenir. Ia percaya bahwa hadiah bukan sekadar barang, melainkan pesan perhatian, cinta, dan penghargaan.

Peluang inilah yang meneguhkan langkah Ria untuk mendirikan Anaria Souvenir, sebuah brand souvenir premium yang berangkat dari skala rumahan, namun tak disangka-sangka sanggup menembus Istana Negara.

Berdayakan Ratusan Pengrajin dan UMKM Lokal

Pada tahun 2010, Ria mendirikan Anaria Souvenir yang saat itu masih berupa toko souvenir kecil-kecilan. "Seiring meluasnya jangkauan pasar dan meningkatnya pesanan, saya menggandeng ratusan pengrajin lokal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah dalam proses produksi," ujar Ria dalam siaran persnya.

Saat ini, Anaria Souvenir juga menargetkan perluasan pemberdayaan pengrajin. Tahun ini, Ria menargetkan 500 pengrajin aktif, dengan visi besar memberdayakan hingga 5.000 pengrajin dalam beberapa tahun ke depan.

Dari UMKM Surabaya ke Panggung Nasional

Lewat konsistensi dan kreativitasnya, Anaria Souvenir berhasil menarik klien dari kalangan publik figur dan bahkan pejabat negara. Salah satu momen penting adalah ketika Ria dipercaya sebagai penyedia souvenir untuk pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, peristiwa yang menyita perhatian publik nasional.

"Produk Anaria Souvenir juga kerap jadi langganan selebritas seperti Febby Rastanty, Atta–Aurel, hingga Mahalini–Rizky Febian. Kepercayaan dari klien berkelas menegaskan posisi brand ini di level nasional berkat kualitas dan pelayanannya.

Tak tanggung-tanggung, Ria Saktia saat ini sedang dalam proses penjajakan ekspor souvenir. Ia dan tim tengah mengembangkan lini produk souvenir modern yang dirancang khusus untuk memenuhi standar pasar internasional," kata Ria.

Dalam proses pengembangannya, Ria juga memastikan bahwa Anaria Souvenir tidak hanya modern secara desain, tetapi juga membawa identitas budaya Indonesia. "Anaria Souvenir secara aktif mengangkat desain kultural dalam berbagai produknya, sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia melalui souvenir yang relevan dan bernilai tinggi," katanya.

Jatuh Bangun dalam Pertahankan Bisnis

Perjalanan Ria tentu tidak selalu mulus. Ia sempat menghadapi masa sulit saat pandemi ketika pesanan hampir berhenti, namun Anaria Souvenir beradaptasi dengan menjual souvenir eceran untuk kado sehingga membuka sumber pemasukan baru dan menjaga bisnis tetap bertahan.

Kini, setelah lebih dari satu dekade berjalan, Anaria Souvenir terus berkomitmen pada kualitas, pelayanan, dan keberlanjutan, sekaligus menjadi rumah bagi para pengrajin dan pelaku UMKM. "Saya ingin memastikan bisnis ini tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberi manfaat bagi banyak pihak," tuturnya.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |