Berbagai Cerita Bulan Puasa di Italia

9 hours ago 3

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 09 Maret 2025 |19:33 WIB

Berbagai Cerita Bulan Puasa di Italia

Bulan puasa di Italia (foto: Ridha Bahrul Ulum)

VICENZA - Empat kali berturut-turut saya menjalani Ramadhan di perantauan, tiga tahun pertama di Taiwan ketika saya menempuh pendidikan S1 di Cheng Shiu University, dan kini beralih ke Tanah Romawi. Tinggal di sebuah kota yang tak terlalu besar bernama Vicenza, jaraknya kurang lebih sekitar dua jam perjalanan dari Kota Milan, membuat kesan tersendiri saat menunaikan ibadah puasa di tahun ini.

Perbedaan Puasa di Taiwan dan Italia

Tahun lalu, saya masih menjalani Ramadhan bersama teman-teman sesama perantau di Taiwan. Kami tinggal di sebuah asrama kampus yang berada di Kota Kaohsiung, kota kedua terbesar di Negeri Formosa. Pada tiap sudut jalanan, mudah sekali bertemu orang Indonesia, karena begitu banyak jumlah diaspora yang merantau di sana. Bahkan, kami membuat jamaah tarawih sendiri di lobi dasar asrama kami setiap harinya dan tak jarang juga berbuka bersama. Kenangan lain yang dirindukan adalah adanya warung makan Indonesia yang menjual santapan khas berbagai daerah, mulai dari Jawa, Sunda, hingga Bangka Belitung.

Beranjak menuju peralihan musim dingin ke musim semi pertama selama di Italia, matahari bersinar cukup terik pada siang hari namun udara masih terasa dingin saat malam tiba. Kegiatan perkuliahan semester genap ini tergolong padat, sebab di beberapa hari perkuliahan banyak dimulai pukul 08.30 CET (Central European Time) dan berakhir beberapa saat usai terbenamnya matahari kisaran pukul 18.30 CET. Kondisi jalanan di sini tak seramai kota-kota besar di Indonesia, bahkan aktivitas harian perlahan mulai mereda setelah pukul 20.00 waktu setempat. Kedai makanan, swalayan, coffee shop, dan banyak tempat lain tutup tak terlalu larut malam.

Belanja Kebutuhan di Toko Halal Asia Afrika

Di kota tempat saya tinggal, cukup banyak toko halal yang menjual kebutuhan pokok seperti beras, daging ayam, daging sapi, ikan, telur, susu, dan lain-lain. Waktu berada di Taiwan kemarin, saya masih sering menjumpai toko yang memang menjual barang-barang dari Indonesia. Namun, saya baru menyadari bahwa sedang tinggal di suatu negara yang sangat jauh dari kampung halaman adalah ketika melihat nama toko “Asia Afrika”. Wajar saja, jarak antara Italia dan Indonesia adalah 12.000 kilometer dengan perbedaan waktu enam jam dan sudah berada pada benua yang berbeda.

toko daging di Italia

Walaupun demikian, Italia sebenarnya tergolong salah satu negara di Eropa dengan biaya hidup yang cukup terjangkau untuk mahasiswa. Berdasar pengalaman pribadi, kami biasanya cukup menghabiskan 100-200 euro (kisaran 1,7 juta sampai dengan Rp3,4 juta) untuk belanja kebutuhan makanan pokok di Toko Halal Asia Afrika atau swalayan terdekat selama sebulan di luar tanggungan akomodasi.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita muslim lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |