Binti Mufarida
, Jurnalis-Sabtu, 22 Februari 2025 |11:51 WIB
Awas! Cuaca Ekstrem Bibit Siklon hingga Gelombang Atmosfer Terjang Indonesia Sampai Akhir Bulan
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan hingga 27 Februari 2025. Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis, gelombang atmosfer, dan sirkulasi siklonik.
“Salah satu yang memberi pengaruh signifikan, yaitu Bibit Siklon Tropis 99 S terletak di Samudra Hindia Selatan NTT. Bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca berupa potensi kenaikan curah hujan di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dalam tiga hari kedepan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Sabtu (22/2/2025).
BMKG menegaskan, walaupun bergerak menjauhi Indonesia dengan potensi menjadi siklon tropis sedang hingga tinggi, dalam empat hari kedepan bibit siklon tersebut masih berpengaruh di Pesisir Selatan Jawa.
“Selain itu, kombinasi gelombang-gelombang atmosfer, yakni Low, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial pada pekan ini berpotensi meningkatkan hujan konvektif berskala lokal pada sebagian Sumatera, sebagian Jawa, Sebagian Kalimantan, Sulawesi Bagian Utara, dan Papua Bagian Selatan,” ulasnya.
Sementara pada wilayah-wilayah tersebut intensitas terbentuknya awan-awan konvektif akibat penjalaran gelombang-gelombang tersebut akan meningkat dalam sepekan ke depan, khususnya pada siang hingga petang.
Sirkulasi siklonik diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah perairan, yaitu Samudra Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia Barat Daya Banten, Laut Natuna, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat. Keberadaan sirkulasi tersebut menginisiasi terjadinya perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) pada wilayah Sumatera Bagian Selatan, Pesisir Utara Jawa, Laut Jawa, Sulawesi Bagian Selatan, Laut Flores, Laut Banda, dan Papua Bagian Selatan.
“Sirkulasi siklonik ini mampu menyebabkan terjadinya kondisi cuaca signifikan hingga ekstrem dalam periode yang harian pada pekan ini,” ujar BMKG.
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis, labilitas lokal sedang hingga kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, NTT, Maluku Utara, Maluku, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Oleh karena itu, potensi intensitas hujan secara lokal akan meningkat yang terjadi menjelang siang hingga mereda di malam hari.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita nasional lainnya