Iklim investasi buruk menjadi penyebab target investasi energi terbarukan tidak tercapai.
Anggaran Transisi Energi Kena Efisiensi, Pemerintah Diminta Lakukan Ini. (Foto MNC Media)
IDXChannel - Target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di 2025 diproyeksikan tidak akan tercapai. Salah satu indikatornya adalah investasi di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) di 2024 yang hanya mencapai USD1,8 miliar dari target USD2,6 miliar.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai iklim investasi buruk menjadi penyebab target investasi energi terbarukan tidak tercapai. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor struktural, seperti struktur industri kelistrikan, kebijakan dan regulasi yang kurang berkualitas, risiko negara (country risk), serta preferensi terhadap batu bara melalui kebijakan domestic market obligation (DMO).
"Untuk itu, IESR mendorong pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi energi terbarukan dengan meningkatkan kualitas kebijakan dan regulasi, mereformasi kebijakan DMO batu bara, subsidi energi, serta proses pengadaan pembangkit di PLN," ujarnya dalam siaran pers, dikutip pada Minggu (16/2/2025).
Selain itu, IESR juga menekankan pentingnya penyederhanaan perizinan, insentif fiskal untuk meningkatkan bankability proyek energi terbarukan, dan kemudahan akses bagi konsumen untuk mendapatkan energi terbarukan.