Alasan Ibadah Haji Hanya untuk Orang yang Mampu Saja

Alasan Ibadah Haji Hanya untuk Orang yang Mampu Saja (Dok Reuters)

JAKARTA - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Namun, kewajiban ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki kemampuan, baik dari segi finansial, fisik, maupun mental. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Ali 'Imran ayat 97:

” وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ…”

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali 'Imran: 97).

1. Definisi Kemampuan dalam Ibadah Haji

Kemampuan atau istitha'ah dalam konteks ibadah haji mencakup beberapa aspek:

1.1 Kemampuan Finansial

Calon jamaah haji harus memiliki biaya yang cukup untuk perjalanan pergi-pulang, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya selama di Tanah Suci. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan tetap tercukupi kebutuhannya selama masa ibadah haji.

1.2 Kemampuan Fisik

Ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima karena melibatkan berbagai aktivitas seperti thawaf, sa'i, dan wukuf di Arafah. Oleh karena itu, kesehatan dan kekuatan fisik menjadi syarat penting dalam pelaksanaan haji.

1.3 Kemampuan Mental

Selain fisik, kesiapan mental juga diperlukan. Calon jamaah haji harus memiliki pemahaman yang baik tentang manasik haji dan mampu menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama pelaksanaan ibadah.

2. Hikmah Kewajiban Haji bagi yang Mampu

Penetapan syarat kemampuan dalam ibadah haji memiliki beberapa hikmah, antara lain:

2.1 Keringanan bagi Umat

Islam tidak memberatkan pemeluknya. Dengan mensyaratkan kemampuan, Allah SWT memberikan keringanan bagi mereka yang belum mampu, sehingga tidak terbebani dengan kewajiban yang di luar kapasitasnya.

2.2 Persiapan yang Matang

Bagi yang berkeinginan berhaji, syarat kemampuan mendorong mereka untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi finansial, fisik, maupun mental, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan sempurna.