Apa pun alasan seseorang mengundurkan diri dari perusahaannya, pengajuan pengunduran diri harus disampaikan dengan benar.
9 Contoh Alasan Resign dan Langkah Pengajuannya yang Benar. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Artikel ini akan mengulas tentang alasan resign dan langkah pengajuannya. Ada beragam alasan yang memotivasi seorang karyawan untuk keluar dari tempatnya bekerja.
Salah satu alasan yang lazim diberikan karyawan saat resign adalah hendak mencari pengalaman baru atau mendapatkan peluang karier yang lebih baik. Ada juga karyawan yang mengundurkan diri karena keperluan studi ataupun keluarga.
Apa pun alasan seseorang mengundurkan diri dari perusahaannya, pengajuan pengunduran diri harus disampaikan dengan benar. Terutama jika karyawan yang bersangkutan harus mengalihkan aset dan pekerjaan ke penggantinya.
Selain itu, ada kalanya karyawan enggan mengutarakan penyebab di balik keputusannya untuk resign. Sehingga tak sedikit di antaranya yang menggunakan alasan ‘mencari peluang baru’ sebagai motivasi di balik keputusannya.
Berikut ini adalah contoh-contoh alasan resign yang lumrah diajukan oleh karyawan:
- Kebutuhan studi mengharuskan jeda karier
- Merasa stagnan di perusahaan saat ini
- Mendapatkan tawaran pekerjaan baru di perusahaan lain
- Pindah domisili
- Ingin merintis usaha
- Ingin fokus pada keluarga
- Kelelahan dan memerlukan jeda karier
- Pekerjaan yang diberikan tidak sesuai kontrak
- Keterlambatan pembayaran gaji
- Karyawan mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan
Lalu bagaimana cara mengajukan pengunduran diri atau resign ke perusahaan dengan baik?
1. Perhatikan Waktu
Pilihlah waktu yang tepat untuk menyampaikan kepada atasan dan staf HRD di kantor Anda. Sebab HRD memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mencari pengganti Anda. Biasanya perusahaan menerapkan pengajuan pengunduran diri minimal satu bulan sebelum resign secara definitif.
2. Cek Kontrak Kerja
Periksalah pada kontrak kerja, apakah Anda diperbolehkan untuk resign sebelum masa kontrak berakhir, dan sebagainya. Tujuannya untuk menghindari salah waktu dan salah prosedur resign.
3. Sampaikan dengan Ringkas dan Sopan
Sampaikan niatan Anda untuk mengundurkan diri berikut alasan-alasannya kepada atasan dan HRD. Sampaikan alasan Anda untuk keluar dari perusahaan. Hindari resign mendadak dan memaksa perusahaan untuk mengikuti kemauan Anda.
4. Lakukan Sisa Pekerjaan dengan Baik
Setelah Anda resign, tugas Anda akan diambil alih oleh pengganti. Selesaikan kewajiban Anda terkait tugas pekerjaan kepada pengganti Anda. Informasikan dengan jelas agar proses transisi lancar dan tidak terjadi kendala di hari pertama Anda resign.
5. Jaga Profesionalitas hingga Resign
Sebelum akhirnya keluar dari perusahaan, Anda masih tercatat sebagai karyawan perusahaan lama. Tetaplah bersikap profesional sekalipun bulan depan Anda sudah tidak lagi bekerja di tempat itu.
Itulah informasi singkat tentang alasan resign dan langkah pengajuannya.
(Nadya Kurnia)