7 Kultum Ramadhan Singkat 3 Menit tentang Sabar (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Kultum Ramadhan singkat 3 menit tentang sabar cocok disampaikan sebelum berbuka puasa ataupun setelah sholat Isya. Di Indonesia, biasanya bulan Ramadhan identik dengan kultum yang disampaikan ustadz. Kultum merupakan suatu cara dakwah dengan menyampaikan nasehat, motivasi dan inspirasi kepada umat Muslim.
Berikut 7 kultum Ramadhan singkat 3 menit tentang sabar:
1. Sabar dalam Menjalankan Ibadah Puasa
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, bulan Ramadan adalah bulan yang mengajarkan kita tentang kesabaran. Dalam menjalankan ibadah puasa, kita tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan yang buruk, amarah, dan segala perbuatan yang bisa mengurangi pahala puasa kita. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa puasa bukanlah sekadar ritual, tetapi merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan. Ketakwaan itu sendiri tidak bisa diperoleh tanpa kesabaran. Menahan diri dari hal-hal yang diharamkan, menahan lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu adalah bagian dari ujian kesabaran yang harus kita jalani selama Ramadan.
Rasulullah SAW juga mengingatkan kita bahwa kesabaran dalam berpuasa bukan hanya soal menahan makan dan minum, tetapi juga menahan lisan dan perbuatan. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda :
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Banyak orang yang mampu menahan lapar dan haus, tetapi sulit menahan amarah dan perkataan buruk. Padahal, menjaga lisan dan emosi merupakan bagian dari kesempurnaan puasa. Sering kali kita melihat seseorang mudah tersulut emosinya saat berpuasa, padahal justru inilah ujian kesabaran yang sesungguhnya.
Hadirin sekalian, mari kita renungkan sejenak, apakah kita sudah benar-benar memahami makna sabar dalam berpuasa? Apakah kita hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi masih sering marah dan berkata kasar? Ramadan adalah kesempatan bagi kita untuk melatih kesabaran dengan sebaik-baiknya. Jika kita berhasil bersabar selama sebulan penuh, maka insyaAllah sifat sabar ini akan menjadi bagian dari karakter kita di bulan-bulan berikutnya.
Selain itu, kesabaran dalam menjalankan puasa juga mencakup kesabaran dalam menghadapi rasa lelah dan kantuk ketika melaksanakan ibadah malam, seperti salat Tarawih dan membaca Alquran. Rasulullah SAW dan para sahabat selalu bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan Ramadan, meskipun tubuh mereka merasa lelah. Inilah bukti bahwa kesabaran dalam beribadah adalah tanda ketakwaan seorang hamba kepada Allah.
Sebagai penutup, marilah kita jadikan Ramadan ini sebagai ajang untuk meningkatkan kesabaran kita dalam segala hal. Sabar dalam menahan lapar dan haus, sabar dalam menahan amarah, sabar dalam memperbanyak ibadah, serta sabar dalam menghadapi segala ujian kehidupan. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang sabar dan bertakwa.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
2. Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di bulan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, hidup di dunia ini tidak selalu mudah. Setiap manusia pasti akan menghadapi ujian dalam berbagai bentuk, baik berupa kehilangan, kesulitan ekonomi, sakit, atau cobaan lainnya. Allah SWT telah mengingatkan kita dalam Alquran bahwa setiap ujian yang datang bukanlah tanpa sebab, melainkan sebagai sarana untuk menguji kesabaran dan keimanan kita.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
"Dan sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Dari ayat ini, kita belajar bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan. Tidak ada seorang pun yang luput dari ujian, termasuk para nabi dan orang-orang saleh. Namun, mereka menghadapi ujian tersebut dengan kesabaran dan keyakinan kepada Allah.
Salah satu teladan terbaik dalam kesabaran adalah kisah Nabi Ayyub AS. Beliau diuji dengan kehilangan harta, anak-anak, dan kesehatannya. Meskipun demikian, Nabi Ayyub tetap bersabar dan terus beribadah kepada Allah. Beliau tidak pernah mengeluh atau berputus asa. Karena kesabarannya, Allah SWT akhirnya mengangkat derajatnya dan mengembalikan semua yang hilang dengan yang lebih baik.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia faham dalam agama” (Muttafaqun ‘alaihi).
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa ujian adalah tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Semakin besar ujian yang diberikan, semakin besar pula pahala dan derajat seseorang di sisi Allah jika ia bersabar. Oleh karena itu, ketika kita menghadapi kesulitan, janganlah berputus asa, tetapi bersabarlah dan terus berdoa kepada Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati Allah, Ramadan adalah bulan yang melatih kita untuk bersabar. Ketika berpuasa, kita menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Ini adalah latihan kesabaran yang sangat berharga. Jika kita mampu bersabar dalam menjalankan puasa, maka kita juga harus mampu bersabar dalam menghadapi cobaan hidup.
Sebagai penutup, marilah kita berdoa agar Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian hidup. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar dan mendapatkan pahala yang besar di sisi-Nya. Aamiin.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya