Trump Ngamuk ke BRICS Ancam Tarif 10%, Menperin Yakin RI Nggak Kena

6 hours ago 3

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara yang mendukung kebijakan Anti-Amerika dari BRICS. Sementara, Indonesia baru bergabung sebagai anggota BRICS pada Januari 2025.

Terkait hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kekhawatiran atas ancaman tersebut tetap ada. Namun, ia percaya bahwa tim negosiasi yang sudah berada di Washington DC, AS akan membawa hasil yang baik bagi Indonesia.

"Kan kita punya tim negosiasi sudah stand by di Washington DC sudah lama. Dan saya kira mereka juga punya target, target tarif yang paling bagus untuk Indonesia kan. Jadi kita tunggu aja," katanya usai Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menilai, pemerintah AS tidak akan mengenakan tarif tersebut kepada Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi AS.

"Saya kira juga pemerintah Amerika pada saatnya nanti dia bisa lebih fleksibel, lebih dinamis terhadap kepentingan Indonesia. Karena juga Indonesia kan merupakan negara yang cukup penting bagi Amerika, baik itu untuk geoekonomi, untuk ekonomi, untuk perdagangan, dan lain sebagainya," katanya.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu cemas dengan ancaman-ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump. Ia menyampaikan masyarakat harus percaya terhadap tim negosiator Indonesia yang saat ini bekerja.

"Jadi kita percayakan saja kepada negosiator kita yang sekarang sedang ada di Amerika," katanya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara yang mendukung kebijakan Anti-Amerika dari BRICS. Kecaman ini datang pada saat BRICS menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi saat ini.

Di tengah perang dagang, BRICS menawarkan diri seperti surga bagi diplomasi multilateral. Dalam pernyataan bersama dari pembukaan pertemuan puncak BRICS di Rio de Janeiro, kelompok tersebut memperingatkan kenaikan tarif mengancam perdagangan global.

Beberapa jam kemudian, Trump memperingatkan bahwa dia akan menghukum negara-negara yang ingin bergabung dengan kelompok tersebut. Kendati begitu, Trump tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan anti-Amerika dalam postingannya.

"Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%, tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, dikutip Reuters, Senin (7/7).

Simak juga Video: Putin Sambut Prabowo: Saya Yakin RI Beri Kontribusi Nyata di BRICS

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |