Banjir yang melanda kawasan Gang Mawar, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Selasa (8/70, tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menghantam aktivitas ekonomi masyarakat.
Air bah yang datang tiba-tiba akibat luapan Kali Bekasi membuat warga tak sempat menyelamatkan bahan baku kedelai maupun tempe yang sudah siap jual.
Sejumlah warga menunjukkan tempe yang terendam air banjir sejak Senin malam (7/7).
Salah satu yang paling terdampak adalah para produsen tempe lokal yang terpaksa menelan kerugian jutaan rupiah akibat bahan baku dan tempe jadi rusak terendam banjir.
Meski air perlahan mulai surut pada Selasa siang, kerusakan sudah telanjur terjadi, termasuk pada bahan makanan dan perlengkapan produksi rumah tangga.
Produksi tempe yang biasanya menjadi sumber penghasilan utama warga kini lumpuh total.
Menurut keterangan warga, banjir mulai merendam pemukiman sejak pukul 00.00 WIB dan terus naik hingga ketinggian 2 meter.
Sebanyak 70 rumah dari total 150 kepala keluarga terdampak langsung. Warga berharap ada bantuan cepat dari pemerintah daerah, terutama untuk pelaku usaha kecil seperti mereka.
Banjir di kawasan ini terjadi akibat luapan Kali Bekasi yang berada tepat di samping pemukiman.
Gang Mawar dikenal sebagai salah satu sentra produksi tempe rumahan di kawasan Bekasi Utara. Banyak warga di lingkungan ini menggantungkan hidup dari usaha fermentasi kedelai tersebut.