TBS Energi Lepas 2 PLTU

1 day ago 6

Jakarta -

PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) telah menyelesaikan proses divestasi dua aset pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Langkah ini dilakukan sebagai bagian strategi jangka panjang dalam menuju bisnis energi yang berkelanjutan.

Direktur TBS Juli Oktarina mengatakan, dua PLTU tersebut yakni PLTU di Minahasa Utara berkapasitas 100 MW. Dengan divestasi di PLTU Minahasa Utara ini TBS akan mengurangi emisi karbon lebih dari 45%, atau sekitar 777 ribu ton CO2e per tahun.

Kemudian proses divestasi di PLTU Gorontalo telah rampung baru-baru ini. Juli mengatakan dua divestasi ini sejalan dengan roadmap TBS 2030 dan komitmen perseroan untuk tumbuh secara bertanggung jawab di sektor pengelolaan limbah, mobilitas listrik dan energi terbarukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aksi atas kedua aset ini akan menyumbang kepada pengurangan emisi karbon TBS secara total sebesar 80% atau sekitar 1,3 juta ton CO2e per tahun," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).

Ke depan, Juli mengatakan TBS akan terus memperkuat pondasi bisnis hijau dan menjajaki peluang pertumbuhan di bidang solusi pengelolaan limbah, mobilitas listrik, serta energi terbarukan, dengan komitmen pada profitabilitas dan dampak positif jangka panjang.

"TBS terus melanjutkan agenda transformasi dengan disiplin dan optimisme. Kami melihat kuartal ini sebagai bagian penting dari perjalanan TBS membangun model bisnis yang lebih berkelanjutan," katanya.

Adapun pendapatan konsolidasian perusahaan tercatat sebesar US$ 71,5 juta pada kuartal I 2025, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring dengan perubahan komposisi bisnis dan selesainya divestasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

EBITDA disesuaikan mencapai US$ 15,8 juta, sementara posisi total arus kas bersih berada di US$ 44,1 juta yang berdampak pada peningkatan posisi cash balance menjadi sebesar US$ 126,1 juta di akhir kuartal ini.

Dari sisi neraca, total aset Perseroan meningkat 11% menjadi US$ 1,048 miliar, didorong oleh ekspansi strategis di sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah.

Di sisi lain, total ekuitas tercatat sebesar US$ 359,6 juta, akibat penyesuaian akuntansi non-recurring atas divestasi aset PLTU. Hal ini merupakan dampak yang bersifat sementara dan tidak berulang, serta tidak berkaitan langsung dengan kinerja operasional maupun total arus kas usaha Perseroan yang tetap menunjukkan tren positif.

Kuartal ini, TBS mencatatkan total EBITDA disesuaikan sebesar US$ 15,8 juta, dimana segmen pengelolaan limbah menyumbang EBITDA sebesar US$ 2,6 juta. Angka ini belum mencerminkan kontribusi penuh cari Sembcorp Environment yang akuisisinya rampung pada akhir bulan Maret 2025.

"Angka keuangan kuartal ini perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang kami jalankan. Secara fundamental, kami terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan kami," katanya.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |