Target APBN 2025 Direvisi: Pertumbuhan Ekonomi 5%-Dolar AS Rp 16.800

8 hours ago 1

Jakarta -

Pemerintah menetapkan outlook terbaru Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Perubahan itu telah mendapat persetujuan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Persetujuan diberikan Banggar DPR RI dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua Said Abdullah dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Dalam outlook terbaru, Sri Mulyani menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 menjadi dalam rentang 4,7-5%. Proyeksi tersebut turun dibandingkan asumsi sebelumnya di level 5,2%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait nilai tukar rupiah, Sri Mulyani memperkirakan sampai akhir tahun lebih lemah pada level Rp 16.300-16.800 per dolar AS dan imbal hasil SBN ditetapkan masih cukup lebar pada level 7% atau dekat batas bawah 6,8%.

Postur APBN sampai akhir 2025 juga mengalami perubahan yakni realisasi pembiayaan anggaran diperkirakan mencapai Rp 662 triliun, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya Rp 616,2 triliun. Hal itu dikarenakan defisit diperkirakan melebar ke 2,78% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari yang semula dipatok hanya 2,53% PDB.

"Kami akan terus menjaga secara hati-hati APBN 2025. Kita melihat pelaksanaan APBN 2025 sangat menantang karena lingkungan yang berubah sangat dinamis dan juga karena ada prioritas-prioritas baru dari presiden yang dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan meningkatkan pertahanan dan ketahanan negara kita," kata Sri Mulyani.

Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2025 Terbaru:

- Pertumbuhan ekonomi 4,7-5%, sebelumnya 5,2%
- Inflasi 2,2-2,6%, sebelumnya 2,5%
- Tingkat bunga SUN 10 tahun 6,8-7,3%, sebelumnya 7%
- Nilai tukar rupiah Rp 16.300 - Rp 16.800/US$, sebelumnya Rp 16.000/US$
- Harga minyak mentah Indonesia US$ 68-82/barel, sebelumnya US$ 82/barel
- Lifting minyak bumi 593-597 ribu barel per hari, sebelumnya 606 ribu barel per hari
- Lifting gas bumi 976-980 ribu barel setara minyak per hari, sebelumnya 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Outlook Terbaru APBN 2025:

A. Pendapatan negara Rp 2.865,5 triliun, sebelumnya Rp 3.005,1 triliun
- Penerimaan perpajakan Rp 2.387,3 triliun, sebelumnya Rp 2.490,9 triliun
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 477,2 triliun, sebelumnya Rp 513,6 triliun

B. Belanja negara Rp 3.527,5 triliun, sebelumnya Rp 3.621,3 triliun
- Belanja pemerintah pusat Rp 2.663,4 triliun, sebelumnya Rp 2.701,4 triliun
- Transfer ke daerah Rp 864,1 triliun, sebelumnya Rp 919,9 triliun

C. Keseimbangan primer defisit Rp 109,9 triliun, sebelumnya Rp 63,3 triliun

D. Defisit Rp 662 triliun atau 2,78%, sebelumnya Rp 616,2 triliun atau 2,53%

E. Pembiayaan anggaran Rp 662 triliun, sebelumnya Rp 616,2 triliun

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |