Sampoerna Genjot Inovasi Produk Bebas Asap

11 hours ago 5

Jakarta -

Philip Morris International (PMI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membangun fasilitas produksi untuk produk tembakau bebas asap atau smoke-free di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas produksi ini dibangun pada 2023 dengan nilai investasi sebesar US$ 330 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.

Kehadiran pabrik ini memperkuat komitmen PMI dan Sampoerna dalam mewujudkan inovasi berbasis sains dan teknologi produk bebas asap di Indonesia. Sejak diperkenalkan pada 2019, perjalanan produk bebas asap ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor yang berdampak positif, baik bagi konsumen dewasa, pelaku usaha, maupun ekosistem yang lebih luas.

Sales Director Sampoerna, Yohan Lesmana, menjelaskan pihaknya meyakini inovasi produk tembakau bebas asap yang lebih baik dapat diakses konsumen dewasa. Sampoerna melihat mitra usaha sebagai kolaborator kunci membangun ekosistem yang bertanggung jawab dan membantu perokok dewasa beralih ke alternatif produk bebas asap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi canggih di laboratorium; ini tentang bagaimana kita menjembatani sains dengan realitas sehari-hari, membawanya langsung ke tangan konsumen dewasa yang berhak atas pilihan yang lebih baik," ujar Yohan dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Yohan menjelaskan, saat ini, program kemitraan produk bebas asap Sampoerna melibatkan lebih dari 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia. Kemitraan ini juga membuka lapangan kerja bagi lebih dari 1.300 tenaga kerja lokal dengan melibatkan lebih dari 150.000 toko kelontong dalam Sampoerna Retail Community (SRC).

Sampoerna juga berhasil memperluas kemitraan baru dengan pelaku industri yang sebelumnya belum tersentuh, seperti industri perhotelan dan kafe. Saat ini, kemitraan yang terjalin dengan Sampoerna, salah satunya The Trans Luxury Hotel.

Melalui konversi sebagian kamar merokok menjadi kamar ramah IQOS, Trans Hotel Group menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan bersih, baik bagi staf dan tamu dewasa pengguna nikotin.

"Kami di dunia hospitality sangat menjunjung tinggi kenyamanan dan kebersihan. Kehadiran produk bebas asap ini sangat membantu kami mempertahankan standar pelayanan," ujar Director of Marketing and Communication The Trans Luxury Hotel, Anggia Elgana.

Anggia menjelaskan, ada penurunan biaya operasional pengelolaan kamar merokok secara signifikan setelah melakukan konversi sebagian kamar menjadi kamar ramah IQOS. Ia menjelaskan, kamar perokok memerlukan perawatan yang jauh lebih intensif mulai dari pembersihan bau asap rokok, penggunaan ozon generator, hingga penggantian furnishing dan linen akibat kerusakan.

Dengan diterapkannya kamar ramah IQOS, intensitas pembersihan dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini tidak hanya memperpanjang usia pakai aset, tetapi juga memungkinkan efisiensi anggaran yang kemudian dapat dialokasikan untuk peningkatan kualitas layanan lainnya.

"Pengalaman kami di Trans Luxury Hotel membuktikan bahwa adaptasi terhadap produk bebas asap bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan ganda, efisiensi operasional dan peningkatan reputasi," jelasnya.

Chief Marketing Officer Maja Family Omar Karim Prawiranegara menjelaskan, pihaknya juga menjalin kemitraan serupa dengan pengusaha UMKM di sektor kuliner. Ia menyebut, pendapatan UMKM naik hingga 25% sejak menyediakan area ramah produk bebas asap.

"Kami berhasil menarik segmen pelanggan baru konsumen dewasa yang mencari tempat nyaman untuk bersantai tanpa mengganggu orang lain dengan asap atau bau. Mereka cenderung datang lebih sering, lebih lama, konsumsi makanan dan minuman lebih banyak. Tak jarang, mereka juga sering membawa teman sesama pengguna nikotin dewasa untuk ikut. Ini berdampak langsung pada peningkatan penjualan kami," ujar Omar.

Sementara itu, International Graffiti Artist, Darbotz, mengapresiasi keberadaan tempat khusus IQOS di beberapa tempat. Karenanya, para pengguna IQOS dapat tetap dapat menggunakan produk tembakau tanpa bau.

Meskipun pada awalnya skeptis karena banyak informasi simpang siur, pandangannya mulai berubah setelah mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai IQOS, serta melakukan riset mandiri.

"Saya jadi paham. Ternyata, produk ini tidak melalui proses pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya. Dan yang paling penting, ini bukan cuma klaim, tapi berbasis kajian ilmiah," jelasnya.

Darbotz meyakini, saat ini seni dan teknologi merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Menurutnya, teknologi telah menjadi medium eksplorasi yang memungkinkan seniman untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan. Ia melihat inovasi sebagai upaya untuk tujuan yang lebih baik.

"Di seni, saya terus mencari teknik baru, bahan baru, biar karya makin mantap. Di hidup, ya sama, saya cari alternatif yang jelas lebih baik. Nah, IQOS ini persis seperti itu, alternatif yang lebih baik,"pungkasnya

Tonton juga Video: ⁠The Eras Tour Versi Karaoke! Yuk, Intip Keseruan D'eras Vaganza

(ara/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |