Sucipto
, Jurnalis-Rabu, 12 Maret 2025 |18:48 WIB
Sambangi Terminal Peti Kemas Kariangau, Gubernur Kaltim: Berpotensi Hasilkan PAD
JAKARTA - Gubernur Kalimantan Timur H Rudy Mas'ud melakukan kunjungan ke PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) di Balikpapan. Kunjungan untuk melihat langsung aktivitas Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas Kariangau.
"Ini adalah aset Pemprov Kaltim yang sangat strategis untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Gubernur Rudy Mas'ud dikutip Rabu (12/3/2025).
Dia berharap agar potensi besar KKT bisa terus dikembangkan. Misal pengembangan dermaga yang saat ini memiliki panjang 270 meter akan diperpanjang hingga 1.000 meter ke sisi kanan dan kiri.
Pengembangan ini akan dilakukan untuk mendukung aktivitas perkapalan dan angkutan logistik Kaltim, serta mengantisipasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang pasti memerlukan banyak material dan logistik.
"Terminal peti kemas ini sangat strategis. Sangat baik untuk distribusi barang dan jasa agar bisa menekan inflasi. Bahkan harga akan lebih terjangkau dan ketahanan makanan untuk konsumsi masyarakat akan lebih terjamin," ujarnya.
Areal KKT sekitar 16 hektare, dari 72,5 hektare yang tersedia. Tidak jauh dari kawasan ini, Pemprov Kaltim masih memiliki 300 hektare lahan yang juga sangat potensial untuk dikembangkan di sekitar Teluk Balikpapan.
Menurutnya, masih banyak hal yang bisa dikembangkan dari kawasan ini oleh Perusda Kaltim.
"Kapal-kapal besar nanti bisa masuk ke sini. Minimal medium range kapasitas 35.000 ton hingga 50.000 ton," jelas Rudy.
Rudy berharap Pemprov Kaltim melalui perusdanya dapat lebih memaksimalkan lahan yang tersedia di kawasan itu karena sangat strategis. Pengelolaan yang baik akan mendorong pendapatan yang jauh lebih besar bagi daerah. Ia pun tidak sependapat dengan konsep kerja sama 50:50 yang selama ini terjalin dengan Pelindo.
"Kita akan duduk bersama untuk membahas ini. Dalam bisnis harus ada mayoritas dan minoritas. Kita harus mendapatkan lebih baik lagi dari sekarang," imbuhnya.
Selain aktivitas pelabuhan, Gubernur Rudy Mas'ud juga menyinggung jalan masuk KKT yang sebagian rusak dan longsor.
"Jalan itu sekarang sudah jadi jalan nasional. Jadi terkait longsornya jalan, amblasnya jalan menjadi kewenangan pusat. Tapi akan tetap kita berikan support agar perbaikan jalan bisa diprioritaskan," tegas Gubernur.