RI Dapat Lampu Hijau Pakaian Bandara Taif buat Jemaah Haji

13 hours ago 2

Jakarta -

Indonesia meminta izin untuk menggunakan Bandara Taif di Arab Saudi untuk urusan transportasi jemaah haji dan umrah. Hal ini menjadi salah satu pembicaraan penting dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Rabu yang lalu.

Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar pembahasan soal penggunaan Bandara Taif dilakukan bersamaan dengan rencana pembangunan kampung haji khusus jemaah Indonesia di tanah suci.

"Berkaitan dengan bandara Taif juga ya, nanti ke depan bisa kita menggunakan fasilitas Taif seandainya nanti perumahan-perumahan haji itu sudah selesai," sebut Nasaruddin kepada awak media usai pertemuan Prabowo dan Pangeran MBS, ditulis Jumat (4/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasaruddin mengatakan selama ini jemaah haji kebanyakan cuma bisa masuk dan keluar dari Arab Saudi lewat Bandara King Abdulaziz International Airport di Jeddah. Bandara itu sangat ramai di musim haji, terkadang penerbangan dari dan ke Indonesia pun harus antre dan memakan waktu.

Dengan dibukanya Bandara Taif untuk jemaah Indonesia, Nasaruddin mengatakan dapat memberikan efektivitas perjalanan bagi jemaah Indonesia. Bahkan waktu tinggal jemaah haji bisa hemat hingga 10 hari bila penggunaan Bandara Taif diperbolehkan.

"Mudah-mudahan nanti dengan terbukanya Bandara Taif bisa dipercepat ya pulang jemaah kita dari 40 hari menjadi 30 hari. Itu banyak sekali efektivitas yang bisa kita lakukan kalau kita punya bandara lain. Karena yang membuat kita lama ini adalah bandara kita sedemikian padat ya," papar Nasaruddin.

"Kalau semua hampir 2 juta orang ini mau pulang atau mau datang dalam waktu bersamaan itu kan memang memerlukan jarak waktu. Nah kalau bandaranya nanti dipakai di Taif misalnya untuk Indonesia bahwa itu bisa lebih longgar," lanjutnya menjelaskan.

Awal Juni lalu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi sudah membuka pembicaraan dengan otoritas Arab Saudi soal penggunaan Bandara Taif. Dudy bersama dengan Anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 melakukan pertemuan dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Mekkah, 8 Juni yang lalu.

Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah. Diharapkan pula akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jemaah.

"Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km," kata Dudy.

Dudy menyatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun 2025, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu 28 Mei yang lalu.

(hal/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |