Petronas pada tahun lalu mengekspor 8 juta ton LNG ke China, mencakup sekitar 10 persen total impor LNG Negeri Tirai Bambu.
Petronas tengah mengembangkan ladang gas baru di Malaysia, di samping melakukan ekspansi secara global. (Foto: Arsip)
IDXChannel – Raksasa energi Malaysia, Petronas, mempercepat ekspansi portofolio gas alam cair (LNG) globalnya guna mendukung permintaan energi China yang terus meningkat. Langkah tersebut merespons upaya Beijing dalam transisi ke bahan bakar yang lebih bersih dan memperkuat ketahanan energinya.
Dikutip dari The Star, Kamis (12/6/2025), Petronas pada tahun lalu mengekspor 8 juta ton LNG ke China, mencakup sekitar 10 persen total impor LNG Negeri Tirai Bambu itu.
Untuk menjamin pasokan jangka panjang, Petronas mengembangkan ladang gas baru di Malaysia seperti Timi, Kasawari, dan Jerun, serta memajukan proyek seperti Rosmari-Marjoram. Secara global, perusahaan fokus pada ekspansi di Amerika Utara, termasuk pengiriman LNG perdana dari usaha patungan di LNG Canada (Alberta) yang dijadwalkan pertengahan 2025. Proyek Kanada ini, jika beroperasi penuh, akan menambah 14 juta ton per tahun ke portofolio Petronas, meningkatkan kapasitas ekspor dan diversifikasi pasokan.
Guna melayani klien China secara lebih baik dan berkelanjutan, Petronas meningkatkan kemampuan logistiknya. Ini mencakup pemanfaatan tiga kapal LNG baru untuk memasok Terminal Wuhaogou milik Shenergy Group di Shanghai dan kota-kota pedalaman sepanjang Sungai Yangtze melalui jaringan pipa.
Kemitraan strategis dengan Tiger Gas asal Shanghai juga memperkuat infrastruktur LNG lintas batas dan komitmen terhadap energi bersih, termasuk pengembangan kapal LNG kontainer khusus berkapasitas setara 600 kontainer yang mampu berlayar langsung ke Sungai Yangtze. Hal ini memperluas akses Petronas ke wilayah non-pesisir China. Kolaborasi ini juga mencakup fasilitas pengisian LNG di Bintulu, Malaysia.
Menyikapi tantangan pasar, Wakil Presiden Pemasaran & Perdagangan LNG Petronas, Shamsairi Ibrahim, mengakui ketidakpastian geopolitik dan prioritas energi domestik China telah meningkatkan kehati-hatian terhadap kontrak LNG jangka panjang dan menciptakan pasar global yang lebih kompleks.
"Meski demikian, Petronas yakin akan nilai portofolio LNG dan energi bersih kami yang unik," ujarnya.