Pesawat Pesanan Tak Kunjung Datang, Bos Emirates Meradang

5 days ago 20

Presiden Emirates, Tim Clark, pada Minggu (1/6/2025) kemarin meluapkan kekesalannya terkait masalah pasokan di industri dirgantara yang terus berulang.

 Arsip)

Emirates saat ini memiliki pesanan untuk 205 unit pesawat Boeing 777X, yang belum mendapatkan sertifikasi dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA). (Foto: Arsip)

IDXChannel – Presiden Emirates, Tim Clark, murka. Pada Minggu (1/6/2025) kemarin, dia meluapkan kekesalannya terkait masalah pasokan di industri dirgantara yang terus berulang. 

Clark mendesak produsen pesawat seperti Boeing dan Airbus untuk bertanggung jawab atas keterlambatan mereka mengirimkan pesawat yang sudah lama dipesan Emirates, maskapai internasional terbesar di dunia asal Dubai itu. Hal itu sldisampaikannya dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan puncak industri penerbangan.

Produsen pesawat terkemuka, Boeing dan Airbus, mengalami keterlambatan pengiriman pesawat baru selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Hal ini membuat sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Emirates, kesulitan untuk beralih ke pesawat yang lebih hemat bahan bakar dan meluncurkan layanan baru. 

"Saya lelah mendengar keluhan tentang rantai pasok. Produsen pesawat adalah bagian dari rantai pasok itu sendiri," kata Clark.

Emirates saat ini memiliki pesanan untuk 205 unit pesawat Boeing 777X, yang belum mendapatkan sertifikasi dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA). Pengiriman pesawat model ini dijadwalkan baru bisa dilakukan mulai 2026, alias tertunda enam tahun dari jadwal semula.

Kendati demikian, Clark melihat "secercah harapan" terkait proses sertifikasi pesawat baru. Dalam pertemuan tingkat tinggi dengan Boeing, dia menyebutkan adanya optimisme dari produsen pesawat itu mengenai pemulihan mereka pascapandemi Covid, seperti disampaikan Clark pada pertemuan tahunan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Pekan lalu, Airbus dilaporkan telah memperingatkan maskapai tentang kemungkinan keterlambatan pengiriman selama tiga tahun ke depan akibat backlog masalah rantai pasok. Keterlambatan itu semakin memperumit rencana ekspansi dan modernisasi armada maskapai global.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |