Periskop 2025: Peluang Investasi di Tahun Ular Kayu

1 day ago 2

 Peluang Investasi di Tahun Ular Kayu

Investasi di 2025 masih sangat menjanjikan. (foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - Investasi di 2025 masih sangat menjanjikan. Baik pemerintah maupun pengusaha menargetkan banyak investasi di Indonesia. 

Bahkan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menargerkan realisasi investasi tahun 2025 tembus USD120 miliar atau setara hampir Rp1.900 triliun.

"Target Rp 1.900 triliun lebih," ujar Rosan. 

Bahkan pemerintah optimis bahwa tahun ini banyak pembiayaan untuk membangun energi terbarukan di Indonesia. Sebab sumber energi terbarukan di Indonesia dinilai punya cukup besar peluang investasi.

"Kami ingin memiliki lebih banyak investasi, terutama dalam energi terbarukan, yang berorientasi pada ekspor," kata Rosan.

1. Investasi Pengusaha

Optimisme investasi 2025 juga disampaikan Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Kadin Indonesia, Aviliani. Aviliani menyebut sektor pertambangan begitu menggiurkan lantaran tidak banyak negara yang memiliki sumber daya alam sekaya Indonesia.

"Kalau kita lihat yang paling banyak (diminati) itu adalah di sektor pertambangan, krena pertambangan itu kita punya hulunya, di negara-negara itu tidak punya, jadi di sini mereka ingin dari sektor pertambangan," kata Aviliani.

Sementara sektor transportasi dipilih karena masih banyak potensi yang bisa digali dari industri transportasi di Indonesia. Aviliani menyatakan jasa transportasi juga begitu diminati oleh asing lantaran market di Indonesia itu masih sangat besar.

"Kita ini masih punya potensi di sektor transportasi dan di sektor keuangan. Sekarang kan ada dari Vietnam ya, taksi, sebentar lagi ada taksi dari Vietnam itu cukup banyak jumlahnya. Jadi mereka masih melihat sektor-sektor jasa juga menarik buat mereka karena potensi market di Indonesia itu masih sangat besar," jelasnya.

Selain dua sektor yang telah disebut, Aviliani mengungkap investor asing juga sebenarnya sangat mengincar bisnis di sektor pangan, mengingat Indonesia belakangan tengah menggencarkan program makan bergizi gratis.

Namun untuk sektor ini tantangan lebih beragam, terutama terkait masalah lahan. Sehingga Aviliani menilai pemerintah perlu mengkaji lagi kebijakan-kebijakan di sektor pertanian untuk meyakinkan para investor menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Kalau kita lihat sekarang orang sebenarnya pengennya ke arah pangan, tapi kan kita masalah lahan masih jadi masalah. Padahal itu menurut saya atau menurut kita itu masih dibutuhkan ke depan. Apalagi pak Prabowo ingin kemandirian pangan, nah ini butuh kebijakan di sektor pertanahan," tandasnya.

2. Kondisi Ekonomi 2025 

Direktur Center of Economic and Law Study (Celios), Bhima Yudhistira memprediksi kondisi ekonomi Indonesia pada 2025 akan menghadapi perfect storm atau badai yang sempurna.

Kombinasi tekanan global dan kebijakan dalam negeri menciptakan tantangan besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekspor dan investasi, yang biasanya menjadi pilar utama, diperkirakan akan melemah. 

Pemerintah kini harus mengandalkan konsumsi domestik sebagai tumpuan utama menjaga stabilitas ekonomi.

Tantangan utama yang akan dihadapi dan menjadikan kondisi ekonomi di Indonesia menjadi perfect storm adalah kebijakan fiskal atau perpajakan agresif yang menyasar masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.
 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |