Jakarta -
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan, pihaknya terus mengejar target pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Hal itu disampaikan Budi Arie saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-26 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari, Rabu (28/5) kemarin.
"Akan terus berproses untuk mewujudkan mimpi besar presiden Prabowo Subianto untuk membentuk 80.000 Koperasi desa merah putih," kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).
Pada kesempatan itu, Budi Arie meminta agar perempuan turut berperan dalam Kopdes Merah Putih melalui susunan pengurus dan pengawas. Ia juga menyebut Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari dinilai mampu mendampingi Kopdes Merah Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari seluruh penggiat koperasi untuk mendukung Kopdes Merah Putih dan dengan pengalaman KSP Nasari harus dapat ditularkan, membantu dan melakukan edukasi kepada Kopdes Merah Putih khususnya di wilayah Sumatera Utara," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean turut memberi masukan tentang Bisnis Model Koperasi Merah Putih yang saling terintegrasi dan saling mendukung.
"Ekosistem Bisnis Koperasi Modern dirancang dengan pendekatan ekosistem terintegrasi. Koperasi ini menggabungkan tujuh unit usaha yang saling terhubung, menciptakan sinergi layanan dan efisiensi operasional melalui digitalisasi" jelas Frans.
Selain itu, Frans menjawab tantangan Menteri Koperasi dalam pertemuan audiensi minggu lalu pada (22/5), di mana Kopdes Merah Putih harus menciptakan efisiensi operasional melalui digitalisasi, sehingga dalam kesempatan ini disimulasikan pula prototipe super apps Kopdes Merah Putih Digital.
"Aplikasi digital ini akan mengintegrasikan Ekosistem Bisnis KopDes Merah Putih yang menggabungkan tujuh unit usaha yang saling terhubung, menciptakan sinergi layanan dan efisiensi operasional melalui digitalisasi" terang Frans yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI).
Frans menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih akan mengadopsi pendekatan bisnis terintegrasi di mana setiap unit usaha beroperasi secara mandiri namun saling mendukung. Integrasi ini menciptakan aliran nilai yang berkelanjutan, di mana keberhasilan satu unit memperkuat unit usaha lainnya.
"Desain super apps ini memungkinkan Kopdes Merah Putih memanfaatkan basis pelanggan yang beragam, mengoptimalkan sumber daya, dan menciptakan ketahanan ekonomi lokal" lanjut Frans.
(acd/acd)