Pemerintah Longgarkan Impor Food Tray buat Makan Bergizi Gratis

3 days ago 12

Jakarta -

Menteri Perdagangan Budi Santoso bicara tentang relaksasi atau pelonggaran kebijakan untuk impor food tray atau nampan makanan. Sebelumnya, disebutkan bahwa hal ini untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Food tray sendiri mulanya masuk ke dalam deretan 10 komoditas yang terkena larangan dan pembatasan (lartas) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Namun kini, aturan tersebut telah dicabut.

Budi menjelaskan, pelonggaran impor 10 komoditas tersebut, termasuk food tray dilakukan untuk mendukung kebutuhan dalam negeri, hal ini termasuk juga dengan program MBG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan untuk kebutuhan di dalam negeri, untuk mendukung program Makan Bergizi, dan sebagainya kan banyak dibutuhkan," ujar Budi, ditemui di Aryaduta Hotel Menteng, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Saat ditanya lebih lanjut tentang penggunaan produk dalam negeri, Budi tidak berkomentar banyak. Menurutnya, produk dalam negeri juga bisa digunakan paralel dengan produk nampan impor tersebut.

"Ya semua bisa kita pakai. Kebutuhannya kan banyak. Ya sudah, pokoknya kan tidak ada aturannya," ujarnya.

Sebelumnya, persoalan penggunaan nampan atau food tray ini juga pernah disinggung oleh Komisi IX DPR RI. Salah satu anggota menyoroti tentang Badan Gizi Nasional (BGN) yang lebih memilih menggunakan food tray impor dari China.

Merespons hal tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan produk lokal dalam pelaksanaan program MBG. Pihaknya juga sudah diminta Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk menginventarisasi barang-barang yang dibutuhkan dalam program MBG.

"Terkait dengan bagaimana kita ingin agar produk lokal meningkat karena program Makan Bergizi kita desain untuk menciptakan potensi sumber daya lokal, kearifan lokal, termasuk juga di dalam produksi seluruh barang yang akan mendukung program Makan Bergizi," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025), dikutip dari detikNews.

Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian pada April 2025 lalu, potensi suplai food tray dari dalam negeri hingga akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai 15 juta set, dengan realisasi saat ini sebesar 300 ribu set. Sedangkan penggunaan food tray impor masih mendominasi.

Adapun tantangan yang masih dihadapi produsen food tray di dalam negeri seperti bahan baku yang masih bergantung pada impor. Hal ini karena bahan baku lokal cenderung terlalu tebal, sehingga lebih mahal serta sulit memenuhi deep drawing quality.

Dengan peningkatan kapasitas produksi dan penambahan lini, beberapa industri telah meningkatkan utilisasi produksi menjadi 350 ribu pcs per bulan, dan total kapasitas nasional dari enam produsen diproyeksikan mencapai 15 juta pcs pada akhir tahun 2025. Saat ini, utilisasi masih berada di angka 50% dari kapasitas yang tersedia yakni 600 ribu pcs per bulan.

(shc/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |