Microsoft pada Senin (19/5/2025) menyatakan server cloud-nya sekarang akan menjadi host Grok dari xAI milik Elon Musk.
Logo xAI dan Grok, kecerdasan buatan milik miliarder Elon Musk (ilustrasi). (Foto: Istimewa)
IDXChannel — Microsoft pada Senin (19/5/2025) menyatakan server cloud-nya sekarang akan menjadi host Grok dari xAI milik Elon Musk. Kabar tersebut muncul hanya beberapa hari setelah chatbot itu membuat heboh dunia dengan topik pembicaraan tentang "genosida kulit putih" di Afrika Selatan.
Selaku pendiri xAI, Musk mengklaim bahwa model kecerdasan buatan yang dikembangkan perusahaannya, Grok, dirancang untuk mencari kebenaran dengan meminimalkan kesalahan. Namun miliarder AS itu juga mengakui bahwa kesalahan tetap mungkin terjadi, kendati xAI berkomitmen untuk transparan dan segera mengatasinya.
“Kami akan selalu jujur saat model kami salah,” ujarnya dalam diskusi dengan CEO Microsoft, Satya Nadella, awal pekan ini.
Pernyataan itu disampaikan Musk di tengah kontroversi baru-baru ini, ketika Grok memberikan jawaban yang mencerminkan teori konspirasi tak berdasar tentang penindasan warga kulit putih di Afrika Selatan. Respons tersebut, yang tidak terkait dengan pertanyaan pengguna, memicu kritik karena menyerupai narasi yang sering dibagikan Musk di media sosial.
Atas insiden itu, xAI menyebutnya sebagai hasil “modifikasi kode tak sah” yang melanggar nilai inti perusahaan, meski tidak menyebutkan siapa pelaku yang membuat modifikasi tersebut. Untuk mencegah kejadian serupa, xAI berjanji meningkatkan transparansi dengan mempublikasikan perintah sistem Grok, memperbaiki proses peninjauan, dan membentuk tim pemantauan 24/7.
Langkah ini sekaligus menjadi sindiran halus kepada OpenAI, pesaing xAI yang sering dikritik karena kurang terbuka soal cara kerja teknologi chabot ChatGPT miliknya.