Jakarta -
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan upayanya dalam menopang kemudahan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui inovasi digital. Selain pembiayaan, BNI menyiapkan tiga aspek utama dalam mendorong transaksi perbankan yang mudah dan aman.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan digitalisasi UMKM dilakukan melalui sinergi kolaborasi pada 3 aspek, antara lain UMKM ekspor dan diaspora, digital value chain, dan ekosistem unggulan. Okki menjelaskan aspek pertama yakni UMKM ekspor dan diaspora yang dilakukan melalui program pemberdayaan UMKM siap ekspor agar bersaing di kancah global melalui Platform BNI Xpora.
"Melalui strategi ini, mitra UMKM BNI dapat naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih luas," kata Okki, dalam keterangan tertulis, Senin (2/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Platform BNI Xpora membantu pengembangan bisnis UMKM lebih luas ke pasar internasional dengan menjembatani eksportir dan importir melalui business matching dan membuat transaksi perbankan berjalan aman dan nyaman. Langkah strategis ini didukung juga oleh kekuatan jaringan kantor cabang luar negeri BNI yang tersebar di 9 titik strategis Pusat keuangan dunia sehingga memberikan kemudahan akses pendanaan dan transaksi kepada para UMKM Ekspor dan Diaspora.
Aspek kedua yakni Digital Value Chain, dimana BNI memberikan kemudahan bagi turunan bisnis nasabah korporasi dan mitra kerja BNI meliputi akses pendanaan melalui skema value chain berbasis digital. Melalui platform BNI Financial Supply Chain Management (FSCM), BNI dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan atas transaksi jual beli mitra kerja nasabah korporasi serta mengoptimalkan modal kerja dan pengaturan cashflow bagi korporasi yang bekerjasama dengan partner bisnis UMKM.
Sementara itu, untuk aspek ketiga yakni Ekosistem Unggulan. BNI mendorong pembentukan ekosistem unggulan pada masing-masing area layanan BNI dengan melihat besarnya potensi dari segmen UMKM.
"Kami melakukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Komersial yang berfokus kepada sektor berisiko rendah," pungkasnya.
(akn/ega)