Warga beraktivitas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/6/2025). Jelang Idul Adha, kawasan ini mulai dipenuhi aktivitas jual beli hewan kurban.
Sejumlah lapak hewan kurban berdiri di atas trotoar. Kambing dan sapi mulai mengisi lahan-lahan yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki.
Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengingatkan pedagang agar tidak menggunakan trotoar, taman, atau fasilitas umum untuk berjualan.
Peringatan tersebut disampaikan menyusul temuan aktivitas penjualan hewan kurban yang memanfaatkan ruang publik di sejumlah titik di Jakarta.
Di kawasan Tanah Abang, lapak-lapak hewan kurban telah berdiri meski larangan telah dikeluarkan. Hewan kurban seperti kambing dan sapi mulai dipajang di sepanjang jalan.
Penempatan hewan kurban di ruang publik berpotensi mengganggu kenyamanan lingkungan dan aktivitas warga. Namun, tradisi ini tetap berlangsung dari tahun ke tahun.
Akibatnya, pejalan kaki harus berjalan di tepi jalan karena trotoar dipakai untuk menampung hewan kurban. Kondisi ini menimbulkan risiko keselamatan.
Beberapa pedagang di lokasi diketahui mendatangkan kambing dari daerah Lampung. Hewan-hewan itu dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang hari raya.
Harga kambing yang dijual bervariasi, mulai dari Rp 2,8 juta hingga Rp 6,3 juta tergantung pada ukuran dan kondisi fisik hewan.
Salah satu pedagang menyebut bahwa penjualan masih sepi. Namun, biasanya peningkatan pembelian terjadi tiga hari sebelum Idul Adha.