Kukru Kerei, Ahli Pengobatan Kuno dari Matotonan yang Bertahan di Tengah Modernisasi

4 hours ago 2

Rus Akbar , Jurnalis-Sabtu, 24 Mei 2025 |18:04 WIB

Kukru Kerei, Ahli Pengobatan Kuno dari Matotonan yang Bertahan di Tengah Modernisasi

Kukru Kerei Ahli Pengobatan Kuno dari Matotonan. (Foto: Rus Akbar)

MENTAWAI - Di jantung rimba Siberut Selatan, di Dusun Matektek, Desa Matotonan, hidup seorang sikerei bernama Kukru Kerei (66) yang memelihara ilmu pengobatan kuno dari leluhur Mentawai.

Dalam dunia di mana obat datang dalam bentuk pil dan suntikan, Kukru meracik laggek pukop kabed kelik ramuan dari 18 jenis tumbuhan hutan yang disatukan bukan hanya oleh tangan, tapi juga oleh doa, pengetahuan turun-temurun, dan hubungan sakral dengan alam.
 
Kukru Kerei (66) adalah salah satu sikerei atau ahli pengobatan tradisional yang masih aktif di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Pada suatu hari di penghujung November 2024, saya berkesempatan mengikuti Kukru Kerei meracik ramuan untuk cucunya yang baru saja melahirkan anak kembar.
 
Ramuan itu digunakan untuk membersihkan rahim, dikenal dengan nama laggek pukop kabed kelik. Terdiri dari 18 jenis tanaman, daun, kulit, akar, hingga umbi yang diramu dengan cara diparut, ditumbuk, dikikis, lalu dicampur dan diperas dengan tangan. Aromanya harum.

Kukru Kerei Ahli Pengobatan Kuno dari Matotonan

"Kanak laggek sinanalep nane simasingin lek (kalau obat untuk kaum perempuan umumnya harum),” tutur Kukru.
 
Di Matotonan, sikerei menjadi penyembuh utama. Mereka meracik ramuan berdasarkan pengetahuan turun-temurun. Selain sikerei, ada juga Simatak Siagai Laggek, orang yang meski bukan sikerei, memiliki pengetahuan luas tentang ramuan tradisional. Keduanya berfungsi layaknya 'dokter' dalam masyarakat Mentawai.
 
Namun, pengobatan oleh sikerei tidak hanya soal ramuan. Jika seseorang tidak sembuh setelah pengobatan pertama, maka dilakukan ritual kedua yang disebut pabetei. Dalam ritual ini, sikerei lain akan dipanggil. "Kalau tidak sembuh dengan obat saya, saya panggil sikerei lain untuk mengobati," ujar Kukru.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita lifestyle lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |