Komite Olimpiade Internasional Sikapi Penolakan Visa Atlet Senam Israel, Ini Pernyataan Lengkapnya

10 hours ago 2

Atlet senam Artistik Israel Artem Dolgopyat saat mengikuti Kualifikasi Kejuaraan Senam Artistik Eropa Putra di Leipzig, Jerman, 27 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Sehari jelang berlangsungnya Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta pada 19-25 Oktober, Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait penolakan visa atlet senam Israel oleh pemerintah Indonesia. Berikut pernyataan lengkap IOC dikutip dari laman resmi mereka, Sabtu (18/10/2025) dini hari WIB: 

Dalam sebuah dunia yang digoyang oleh konflik dan perpecahan, IOC tegas berpendirian dalam keyakinan bahwa olahraga bisa menjadi sebuah sinar harapan, kekuatan yang bisa menyatukan seluruh dunia. 

Prinsip IOC sangat jelas: semua atlet yang sah, tim dan ofisial olahraga harus bisa berpartisipasi dalam kompetisi dan event olahraga internasional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun dari negara tuan rumah, sesuai dengan Perjanjian Olimpiade dan prinsip fundamental non-diskriminasi, otonomi dan netralitas politik yang mengatur Pergerakan Olimpiade.

IOC menilai, menjadi tanggung jawab langsung bagi negara tuan rumah, penyelenggara, dan organisasi olahraga untuk memastikan bahwa prinsip itu harus dihormati penuh dan jaminan yang diperlukan disediakan oleh otoritas terkait yang relevan. Sikap ini telah ditegaskan berulang kali oleh IOC dalam beberapa kali kesempatan selama bertahun-tahun.

Seperti yang dikatakan Komite Eksekutif IOC pada September: "IOC khawatir akan [...] pembatasan atas akses untuk menjadi tuan rumah bagi atlet, dan pemboikotan dan pembatalan dari kompetisi akibat dari ketegangan politik. Aksi ini mencabut hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan mencegah Pergerakan Olimpiade untuk menunjukkan kekuatan dari olahraga."

Sejak IOC menyadari atas situasi terkait Kejuaraan Dunia Senam Artistik, juga telah berkomunikasi langsung dengan semua level di Federasi Senam Internasional (FIG), anggota IOC di Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi sebuah solusi. Namun sayangnya, tidak ada solusi yang ditemukan.

IOC sangat menyesalkan situasi ini, khususnya setalah langkah luar biasa maju di KTT Perdamaian di Mesir yang disaksikan oleh Presiden Indonesia. Komite Eksekutif IOC akan mendiskusikan situasi spesifik di Indonesia dalam rapat berikutnya. Olahraga, menurut IOC, harus tetap menjadi sebuah ruang aman bagi para atlet untuk mewujudkan mimpi mereka; dan atlet harus tidak diminta pertanggungjawabannya atas keputusan politik.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |