Kinerja Keuangan BRI: Laba Melesat di Tengah Gejolak

8 hours ago 3

Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi salah satu emiten pelat merah yang memiliki kinerja fundamental cemerlang di tengah tekanan ekonomi global dan domestik. Hal tersebut tercermin dari capaian laba bersih sepanjang periode Januari hingga Mei 2025.

Diketahui, pada April bulan lalu International Monetary Fund (IMF) menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2025, menjadi 2,8 dari 3,3%. Di domestik sendiri, ekonomi Indonesia juga disebut melambat, di mana pada kuartal I-2025 pertumbuhan hanya mencapai 4,87% yoy dari 5,11% di periode yang sama tahun 2024.

Meski begitu, pertumbuhan kinerja keuangan BBRI tercatat tumbuh hingga Mei 2025. Pertumbuhan ini tercermin dari perolehan laba bersih tahun berjalan perseroan yang tercatat mencapai Rp 18,64 triliun hingga Mei 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laporan keuangan BBRI, capaian laba bersih perseroan turut ditopang pendapat pada Mei tahun ini. Tercatat pendapatan bunga sebesar Rp 66,81 triliun. Kemudian kredit BRI yang tumbuh 5,01% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.262,71 triliun.

Selain itu, capaian laba bersih BRI juga ditopang pendapatan dividen sebesar Rp 230,03 miliar. Sedangkan untuk pendapatan komisi, BRI mencatatkan sebesar Rp 8,22 triliun pada Mei 2025. Dengan begitu, BRI mencatatkan laba bersih pada Mei 2025 sebesar Rp 3,36 triliun.

Kemudian untuk dana pihak ketiga (DPK), BRI mencatat pertumbuhan menjadi Rp 1.423,87 triliun. Adapun komposisi DPK perseroan hingga akhir Mei 2025 yakni, giro tumbuh 7% menjadi 387,21 triliun, tabungan naik 5,03% menjadi Rp 538,56 triliun, deposito tercatat Rp 498,09 triliun.

Capaian kinerja ini juga sejalan dengan kondisi perbankan yang digambarkan Otoritas Jasa Keuangan(OJK), yang menyebut industri lembaga keuangan ini masih tetap cemerlang. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar sempat menyebut industri perbankan masih tetap tumbuh.

"Pertumbuhan sampai bulan Mei 2025, untuk kredit tetap tumbuh 8,43% yang kami harapkan pada sampai akhir tahun kita bisa mencapai target yang telah ditentukan, namun pada range di bawah target pada tahun 2025 ini adalah antara 9-25%," ungkap Mahendra dalam Rapat Kerja (Raker) bersama DPR, dikutip dari YouTube resmi Komisi XI, Jumat (4/7/2025).

Sementara untuk DPK, OJK juga mencatat pertumbuhan 4,29% hingga Mei 2025. Kemudian untuk loan to deposit ratio (LDR) perbankan tercatat di level 88,16% hingga Mei 2025. Sementara untuk capital adequacy ratio (CAR) atau permodalan industri perbankan tercatat di 25,51% dengan risiko kredit macet atau non-performing loan (NPL) gross di level 2,29% dan NPL net 0,85%.

Diketahui sebelumnya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, perseroan tetap menunjukkan pertumbuhan positif di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Ia menyebut, konsumsi domestik masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi domestik..

"Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, ke depan BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global," terang Hery dalam paparan kinerja kuartal I-2025, Rabu (30/4/2025).

Diketahui, BRI membukukan kinerja positif pada kuartal I-2025. Sepanjang tiga bulan pertama, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun. Sedangkan jumlah aset, hingga kuartal I-2025 tercatat sebesar Rp 2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% yoy.

Pertumbuhan ini ditopang segmen kredit yang tercatat tumbuh 4,97% yoy menjadi Rp 1.373,66 triliun di kuartal I-2025. Sepanjang kuartal I, penyaluran kredit BRI didominasi segmen UMKM dengan porsi 81,97% dari total kredit senilai Rp 1.126,02 triliun.

Pertumbuhan kredit BRI juga diikuti dengan manajemen risiko yang baik, NPL perseroan tercatat dari level 3,11% menjadi 2,97% hingga akhir kuartal I-2025. Rasio loan at risk (LAR) juga membaik dari 12,68% menjadi 11,12% di akhir Maret 2025.


(ara/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |