Kesepakatan Normalisasi Suriah-Israel Kian Dekat?

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa mengatakan bahwa negosiasi yang sedang berlangsung dengan Israel untuk mencapai pakta keamanan dapat membuahkan hasil “dalam beberapa hari mendatang.” Amerika dilaporkan berperan menekan Suriah untuk mencapai kesepakatan dengan Israel.

Dia mengatakan kepada wartawan di Damaskus bahwa pakta keamanan adalah sebuah “kebutuhan” dan perlu menghormati wilayah udara dan kesatuan wilayah Suriah serta diawasi oleh PBB. Kedua pihak mengadakan pertemuan yang ditengahi AS di London pada Rabu yang menurut situs berita Axios berlangsung selama lima jam.

Reuters melaporkan minggu ini bahwa Washington menekan Suriah untuk mencapai kesepakatan sebelum para pemimpin dunia berkumpul minggu depan untuk Majelis Umum PBB di New York.

Namun Sharaa, dalam penjelasannya dengan para jurnalis termasuk Reuters menjelang perjalanannya ke New York untuk menghadiri pertemuan tersebut, membantah bahwa AS memberikan tekanan apapun terhadap Suriah dan malah mengatakan bahwa AS memainkan peran mediasi.

Dia mengatakan Israel telah melakukan lebih dari 1.000 serangan di Suriah dan melakukan lebih dari 400 serangan darat sejak 8 Desember, ketika serangan pemberontak yang dipimpinnya menggulingkan mantan pemimpin Suriah Bashar al-Assad.

Pengeboman Markas Militer Suriah oleh Israel di Damaskus, Rabu (16/7/2025).

Sharaa mengatakan tindakan Israel bertentangan dengan kebijakan Amerika mengenai Suriah yang stabil dan bersatu, yang menurutnya “sangat berbahaya.”

Dia mengatakan Damaskus sedang mengupayakan kesepakatan serupa dengan perjanjian pelepasan diri tahun 1974 antara Israel dan Suriah yang menciptakan zona demiliterisasi antara kedua negara.

Dia mengatakan Suriah meminta penarikan pasukan Israel tetapi Israel ingin tetap berada di lokasi strategis yang direbutnya setelah 8 Desember, termasuk Gunung Hermon. Para menteri Israel secara terbuka mengatakan bahwa Israel bermaksud untuk tetap mengendalikan situs-situs tersebut.

Dia mengatakan jika pakta keamanan berhasil, kesepakatan lain bisa dicapai. Dia tidak memberikan rinciannya, namun mengatakan bahwa perjanjian perdamaian atau perjanjian normalisasi seperti Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, di mana beberapa negara mayoritas Muslim setuju untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, saat ini tidak dibahas.

Dia juga mengatakan masih terlalu dini untuk membahas nasib Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel karena ini adalah “masalah besar.” Reuters melaporkan minggu ini bahwa Israel telah mengesampingkan penyerahan kembali zona tersebut, yang secara sepihak diakui oleh Donald Trump sebagai wilayah Israel selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS.

“Ini adalah kasus yang sulit – Anda harus melakukan negosiasi antara seorang Damaskus dan seorang Yahudi,” kata Sharaa kepada wartawan sambil tersenyum.

Sharaa juga mengatakan Suriah dan Israel hanya tinggal “empat hingga lima hari” lagi untuk mencapai dasar pakta keamanan pada bulan Juli, namun perkembangan di provinsi selatan Sweida telah menggagalkan diskusi tersebut.

Pasukan Suriah dikerahkan ke Sweida pada bulan Juli untuk memadamkan pertempuran antara faksi bersenjata Druze dan pejuang Badui. Namun kekerasan semakin memburuk, dengan pasukan Suriah dituduh melakukan pembunuhan bergaya eksekusi dan Israel menyerang Suriah selatan, kementerian pertahanan di Damaskus dan dekat istana presiden.

Sharaa kemarin menggambarkan serangan Israel di dekat istana presiden sebagai “bukan sebuah pesan, tetapi sebuah deklarasi perang.” Namun ia menekankan Suriah masih menahan diri untuk tidak memberikan tanggapan secara militer untuk mempertahankan perundingan.

sumber : Reuters

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |